contoh laporan praktikum biologi umum : klasifikasi tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM

KLASIFIKASI TUMBUHAN





NAMA
NIM
KELOMPOK














JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016








LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
KLASIFIKASI TUMBUHAN










Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikan pada
Hari           :……………….
Tangga l     :……………….





















ASISTEM PRAKTIKUM



NAMA
NIM





I.    PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada tahun 1735, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme atau makhluk hidup yang dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Setiap nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin atau Yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah  pada saat itu. Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama yang kedua adalah nama spesies. Perkembangan klasifikasi makhluk hidup pada dua dekade ini perkembangannya sangat pesat, mulai dari sistem 2 kingdom (plantae dan animalia), menjadi sistem 5 kingdom (plantae, animalia, fungi, protista dan monera), sekarang berkembang lagi menjadi sistem 8 kingdom dan 3 domain (super kingdom). Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah domain (daerah), kingdom (kerajaan), phylum atau filum (hewan atau divisio (tumbuhan), classis (kelas), ordo (bangsa), famili (suku), genus (marga), dan spesies (jenis) ( Suryatna, 2009 ).
Menurut Ari Sulistyorini klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Menurut  Rideng (1986) klasifikasi adalah pembentukan takson- takson dengan tujuan mencari keseragaman dalam keanekaragaman. Sedangkan menurut Ernest Mayr  klasifikasi adalah pengaturan entinitas dalam serangkaian kelas hierarkis, dimana kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada satu tingkat hierarki digabungkan secara komprehensif menjadi lebih inklusif di level kelas yang lebih tinggi.
 Dapat dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi menjadi beberapa kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki, agar mempermudah mengenali membandingkan dan mempelajari mahluk hidup. Klasifikasi bermanfaat untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan antar makhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah di ketahui kekerabatan antar makhluk hidup yang beraneka ragam.

1.2. Tujuan Praktikum
 Tujuan Praktikum Biologi Umum dengan materi Klasifikasi Tumbuhan, antara lain :
1.      Pengenalan contoh tumbuhan tingkat rendah
2.      Mempelajari dan mengenal spermatophyta ( tumbuhan tingkat tinggi )




II.  TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar-Dasar Klasifikasi
       Secara umum dasar-dasar klasifikasi di bagi menjadi 5 dasar yaitu :  1). berdasarkan persamaan yaitu dengan mengamati ciri-cirinya. Misalnya antara tumbuhan rambutan dan melinjo dapat kita kelompokan kedalam tumbuhan dikotil; 2). berdasarkan perbedaan ciri yaitu dengan mengamati perbedaaan cirinya. Misalnya  perbedaan ciri pada pisang dan jagung, pisang memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun, sehingga masuk dalam kelompok tumbuhan berdaun lengkap. Sedangkan jagung hanya memiliki pelepah daun dan helaian daun, sehingga masuk dalam kelompok tumbuhan berdaun tidak lengkap; 3).berdasarkan ciri morfologi dan anatomi yaitu dengan mengamati bentuk luar dari makhluk tersebut misalnya bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga,warna bunga, dan lain-lain. Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya, sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas  pengangkut, ada tidaknya sel cambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatominya; 4).berdasarkan ciri biokimia yaitu dengan mengamati ciri-ciri biokimianya, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menetukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainya; berdasarkan manfaat, tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup. Contohnya kita dapat mengelompokan tumbuhan mawar, melati dan aggrek kedalam tanaman hias.

2.2. Jenis-Jenis Klasifikasi
      Jenis-jenis atau sistem klasifikasi dibagi menjadi 3 yaitu : 1). Sistem natural atau alami, Sistem ini mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan; 2).Sistem artifisial atau buatan, Sistem ini mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM); 3). Sistem modern (filogenetik), yaitu Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut : Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal; Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba; Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

2.3. Pengertian Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Tingkat Rendah
      Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji. Tumbuhan tingkat tinggi dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini merupakan  jenis tumbuhan yang mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang disertai dengan organ tambahan yang meliputi buah dan juga daun. Tumbuhan biji juga sering dikenal dengan tumbuhan berbunga. Bunga yang terdapat pada tumbuhan merupakan alat reproduksi atau juga sering disebut dengan alat perkawinan bagi tumbuhan. Tumbuhan berbiji di bagi menjadi dua golongan yaitu tumbuhan yang berbiji terbuka ( gymnospermae ) dan juga ada pula tumbuhan biji tertutup atau (angiospermae). Contoh dari tubuhan tingkat tinggi adalah rambutan dan melinjo. Sedangkan Tumbuhan tingkat rendah yaitu salah satu jenis tumbuhan yang tidak pernah menghasilkan bunga. Tumbuhan tingkat rendah tidak mempunyai jaringan pembuluh (tidak memiliki jaringan pengangkut, dan tidak memiliki daun, batang,
dan akar sejati), sehingga materi disalurkan dengan cara difusi antarsel.

III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
    Pratikum Biologi Umum dengan Materi Klasifikasi Tumbuhan dilaksanakan pada hari sabtu, 22 Oktober 2016 pada pukul 07.00 – 08.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian, Universitas Palangka Raya.
3.2. Bahan dan Alat
       Bahan bahan yang digunakan yaitu tumbuhan pinus (Pinus merkusii), rambutan (Nephelium lappacheum), jamur (Ganoderma aplanatum), kelapa sawit (Elais guineensis), tempe (Rhizopus orizae), tapai (Saccharomyces), melinjo (Gnetum Gnemon), lumut daun (Musci), dan putri malu (Rhizobium). Dan alat yang digunakan yaitu gelas piala 250ml, pipet tetes, kaca pembesar, pisau, pinset jarum bertangkai, kaca objek, kaca penutup dan mikroskop.
3.3. Cara Kerja
       Berikut cara kerja Praktikum Klasifikasi Tubuhan antara lain yaitu :
1.      Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2.      Mengambil masing-masing bahan yang akan diamati.
3.      Mengamati bahan atau objek baik secara visual dengan menggunakan kaca pembesar dan mikroskop dari tumbuhan tingkat tinggi hingga ke tumbuhan tingkat rendah.
4.      Mengidentifikasi tumbuhan tingkat tinggi. Hingga ke tumbuhan tingkat rendah.
5.      Membuat lembar kerja berdasarkan hasil klasifikasi baik dari tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi.
6.      Membersihkan bahan dan alat dan bahan praktikum.



IV.  HASIL  DAN PEMBAHASAN
 4.1.  Hasil Pengamatan
 Tabel. Hasil pengamatan klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi dan rendah


 

4.2. Pembahasan
4.2.1.  spermathophyta


Ciri-ciri pinus antara lain: daunnya berbentuk jarum, berwarna hijau, batangnya berkambium, bunganya berbentuk strobilus, akar tunggang, berbiji dikotil. Pohon besar dengan tinggi mencapai 50-70 m, berbatang lurus dan bulat, berdiameter rata-rata 55 cm tapi terkadang dapat mencapai hingga 140 cm. pinus ( pinus markusii ) tumbuh pada ketinggian tanah 200-800 meter diatas permukaan laut dan juga di tanah yang kurang subur dan berpasir.


Ciri-ciri rambutan antara lain: daunnya menyirip, berwarna hijau, batangnya berkambium, berakar tunggang, berbiji dikotil, bunga tidak sempurna, daging buah berwana putih. Pohon rambutan menyukai suhu tropika hangat (suhu rata- rata 25o c), tinggi dapat mencapai 8 m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4 m.

Ciri tanaman melinjo antara lain: berakar tunggang, batangnya berkambium, daunnya meyirip,berwarna hijau, bunga tidak sempurna dan berbiji dikotil. Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80-100 kg, bila tidak di pangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari pemukaan tanah. Tanaman melinjo umumnya tumbuh di daerah yang kering sampai tropis.
Ciri-ciri tumbuhan kelapa sawit antara lain: daunya menyirip berwarna hijau, batangnya tidak berkambium, berakar serabut, dan berbiji serabut. Pertumbuhan tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 45 cm per tahun. Tanaman kelapa sawit budidaya rata-rata memilii tinggi sekitar 15-18 meter. Sementara untuk tanaman kelapa sawit liar, tinggi batangnya bisa mencapai lebih dari 30 meter. Habitat asli dari kelapa sawit adalah semak belukar.

4.2.2. Thallophyta 
Ciri-ciri dari jamur ganoderma yaitu: bentuk tubuh seperti kipas,berbentuk setengah lingkaran,warnanya coklat, berakar saprofit, tidak memiliki buah, biji dan bunga. Untuk batang dan daun pada jamur ganoderma tidak dapat dibedakan.struktur organ pada jamur ganoderma terdiri dari basidium, himenium,basidicarp, himenofora, lamella dan tallus. habitat asli dari jamur ini adalah tempat lembab di daerah pegunungan.

Ciri-ciri tumbuhan jamur pada tempe antara lain: akarnya semu, batangnya semu, daunnya semu, bunganya semu dan bijinya semu. Ciri lain dari tumbuhan ini yaitu hifanya yang bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua. Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu: stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang menembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan), sporangiofor (tangkai sporangium). Cara perkembangbiakannya bisa dengan cara vegetatif yaitu dengan memmbuat sporangium yang enghasilkan spora. Ataupun generative yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+). Habitat dari tanaman ini adalah di darat, di tanah yang lembab atau sisa organism yang mati.

Ciri-ciri tumbuhan pada tapai ini yaitu: akarnya semu, batangnya semu, daunnya semu, bunganya semu dan bijinya semu.Saccharomyces ini tidak tebentuk , rapat, benetuknya ada yang besar dan ada yang kecil, jumlahnya tidak terhitung dan seperti benag tidak berujung. Jamur pada tapai inimemiliki hifa berinti banyak, mempunyai sekat, hidup saprofit/paarasit, pembiakan secara aseksual dengan konidium, piknospora,oidiia, dan klamidospora, secara seksual dengan alat kelamin di ujung hifa.

4.2.4. Bryophyta


Ciri-ciri tumbuhan pada lumut daun ini yaitu: akarnya semu, batangnya semu, daunnya semu, bunganya semu dan bijinya semu. Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul terkumpl pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya. Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodic mengalami kekeringan, diatas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.

4.2.4. Shizophyta

    Bakteri (Rhizobium) ini termasuk bintil yang ada pada akar tanaman kacang-kacangan salah satunya adalah putri malu. Bakteri dalam genus Rhizobium merupakan bakteri gram negative, berbentuk bulat memanjang, yang secara normal mampu memfrikasi nitrogen dari atmosfer. Pada umumnya bakteri ini hidup atau biasa ditemukan pada nodul akar tanaman laguminos.




V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
       Pada tumbuhan tingkat rendah yang dimaksud dalam praktikum ini diantaranya dari filum Schizophyta (bakteri), Thallophyta (Jamur), Bryophyta (Lumut), dan spermatophyta ( tumbuhan tingkat tinggi ). Contah tumbuhan tingkat rendah di antaranya lumut daun, jamur ganoderma dan yang lainnya.
      Pada tumbuhan tingkat tinggi ( spermatophyta ) dibagi menjadi dua bagian yaitu tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae). Pada tumbuhan berbiji tertutup di bagi lagi menjadi dua bagian yaitu monokotil, dan dikotil. Contoh tumbuhan tingkat tinggi pada praktikum kali ini adalah rambutan, putri malu, melinjo dan yang lainnya.
5.2. Saran
       Setelah mengikuti kegiatan praktikum mengenai klasifikasi tumbuhan ini saya berharap praktikan dapat mengetahui tentang contoh-contoh tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi. Dan kedepannya di harapkan praktikan dapat mempersiapkan diri untuk praktikum sejanjutnya.


Comments

Popular posts from this blog

contoh laporan praktikum biologi umum pengamatan sel

Laporan Praktikum Biologi Umum Pengenalan Mikroskop

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN LARUTAN SEDERHANA