contoh laporan praktikum biologi umum : Fotosintesis

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM

FOTOSINTESIS






NAMA
NIM
KELOMPOK









JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016





LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
FOTOSINTESIS










Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada
Hari           :…………
Tangga l     :…………





















ASISTEM PRAKTIKUM



NAMA
NIM



I.         PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan sintesis yang artinya penyusunan. Jadi, fotosintesis adalah proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya. Proses ini hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Jadi, fotosintesis merupakan transformasi energi dari energi cahaya matahari dikonversi menjadi energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat.
Fotoautotrof adalah organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan sinar matahari  dan sejenisnya. Beberapa organisme fotoautotrof meliputi tumbuhan seperti lumut, pakis, tumbuhan paku, tumbuhan berbunga, alga hijau (rumput laut), dan Euglena.  Sedangkan Kemoutotrof adalah organimse yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan energi kimia dari hasil reaksi oksidasi molekul. Contoh organisme kemoutotrof adalah bakteri Thiobacillus ferrooxidans, Cladothrix, Leptothrix ochracea dan yang lainnya.
Manfaat mempelajari fotosintesis adalah dapat mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan, mengetahui bagian-bagian tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis dan mengetahui pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis.

1.2. Tujuan Pratikum

       Tujuan pratikum Biologi Umum dengan materi Fotosintesis adalah mengamati proses fotosintesis dan pengaruh intersitas cahaya terhadap fotosintesis.



II.     TINJAUAN PUSTAKA
1.1.  Proses Fotosintesis Reaksi Terang dan Reaksi Gelap
Reaksi terang berlangsung jika ada cahaya, terjadi dalam membran tilakoid yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil a, klorofil b, dan pigmen tambahan yaitu karoten. Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya ungu, biru, dan merah lebih baik daripada warna cahaya lain. Reaksi terang merupakan reaksi penangkapan energy cahaya. Energi cahaya yang diserap oleh membran tilakoid akan menaikkan elektron berenergi rendah yang berasal dari H2O. Elektron-elektron bergerak dari klorofil a menuju sistem transpor elektron yang menghasilkan ATP (dari ADP + P). Elektron-elektron berenergi ini juga ditangkap oleh NADP+. Setelah menerima elektron, NADP+ segera berubah menjadi NADPH. Molekul-molekul ini (ATP dan NADPH) menyimpan energi untuk sementara waktu dalam bentuk electron berenergi yang akan digunakan untuk mereduksi CO2.
Reaksi gelap merupakan reaksi tahap kedua dari fotosintesis. Disebut reaksi gelap karena reaksi ini tidak memerlukan cahaya. Reaksi gelap terjadi di dalam stroma kloroplas. Reaksi gelap pertama kali ditemukan oleh Malvin Calvin dan Andrew Benson. Oleh karena itu, reaksi gelap fotosintesis sering disebut siklus Calvin-Benson atau siklus Calvin. Siklus Calvin berlangsung dalam tiga tahap, yaitu fase fiksasi, fase reduksi, dan fase regenerasi. Pada fase fiksasi terjadi penambatan CO2 oleh ribulose bifosfat (Ribulose biphosphat = RuBP) menjadi 3-fosfogliserat (3 - phosphoglycerate = PGA). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim ribulose bifosfat karboksilase (Rubisco). Pada fase reduksi diperlukan ATP dan ion H+ dari NADPH2 untuk mereduksi 3-fosfogliserat (PGA) menjadi 1,3- bifosfogliserat (PGAP) kemudian membentuk fosfogliseraldehid (glyceraldehyde-3-phosphat = PGAL atau G3P = glukosa 3-fosfat). Pada fase regenerasi, terjadi pembentukan kembali RuBP dari PGAL atau G3P. Dengan terbentuknya RuBP, penambatan CO2 kembali berlangsung. 
1.2.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi fotosintesis
Pada proses fotosintesis pada tumbuhan terdapat adanya beberapa faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis, antara lain: 1) Konsentrasi Karbondioksida, konsentrasi karbondioksida yang rendah dapat mempengaruhi laju fotosintesis hingga kecepatannya sebanding dengan konsentrasi karbondioksida. bila konsentrasi karbondioksida naik maka dapat dicapai laju fotosintesis maksimum. Kadar CO2 tidak boleh melebihi 1000-1200 μmolˉ¹ kerena konsentrasi kadar CO2 tersebut sering menyebabkan keracunan atau penutupan stomata, kadang kala bahkan dapat menurunkan laju fotosintesis; 2)  Intensitas Cahaya, ketika intensitas cahaya rendah, perputaran gas pada fotosintesis lebih kecil daripada respirasi. Pada keadaan diatas titik kompensasi yaitu konsentrasi karbondioksida yang diambil untuk fotosintesis dan dikeluarkan untuk respirasi seimbang, maka peningkatan intensitas cahaya menyebabkan kenaikan sebanding dengan laju fotosintesis. Pada intensitas cahaya sedang peningkatan laju fotosintesis menurun sedangkan pada intensitas cahaya tinggi laju fotosintesis menjadi konstan; 3) Suhu,  laju fotosintesis pada tumbuhan tropis meningkat dari suhu minimum 5ºC sampai 35ºC, diatas kisaran suhu ini laju fotosintesis menurun. Suhu diatas 35ºC menyebabkan kerusakan sementara atau permanen protoplasma yang mengakibatkan menurunnya kecepatan fotosintesis, semakin tinggi suhu semakin cepat penurunan laju fotosintesis.
1.3.  PAR (Photosyntetie Active Radiantion)
      PAR (Photosyntetie Active Radiantion) adalah  jumlah  partikel cahaya atau yang biasa disebut dengan foton yang jatuh dalam meter persegi selama satu detik yang berada di antara panjang gelombang ~ 400nm-700nm. PAR (Photosyntetie Active Radiantion) berperan dalam proses fotosintesis dan pembentukan pigmen-pigmen tanaman pengaruh kualitas cahaya dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman telah banyak di selidiki. Dimana diketahui spectrum yang Nampak (Visible), PAR mempunyai panjang gelomabang 400 nm – 750 nm. 




III.          BAHAN DAN METODE
1.1.   Waktu dan Tempat
     Pratikum Biologi Umum dengan materi fotosintesis dilaksanakan pada hari sabtu, 19 November 2016 pada pukul 07.00 – 08.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian, Universitas Palangka Raya.
1.2.   Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah larutan lugol, daun, kertas timah, ganggang hydrilla dan NaHCO3 (soda kue). Alat yang digunakan adalah gelas kimia, cawan petri, kasa asbes, pinset, ember plastik, pipet, kantong plasti bening, hot plate  karet gelang dan penjepit kertas.
3.3. Cara Kerja
3.3.1.  Fotosintesis Menghasilkan Amilum
1.      Memilih tumbuhan yang memiliki daun tebal dan daun tipis untuk pengamatan.
2.      Menutup sebagian daun menggunakan kertas timah dan mengepit dengan penjepit kertas.
3.      Setelah daun terkena cahaya matahari beberapa hari langkah selanjutnya yaitu memetik daun tersebut dan membuka kertas timahnya.
4.      Mendokumentasikan daun dengan memperlihatkan batasa warna daun yang di tutup dengan kertas timah dan yang tidak di tutupi.
5.      Merebus daun tebal dan daun tipis dengan alkohol yang mendidih hingga warna daun menjadi kering.
6.      Mendokumentasikan perubahan warna daun setelah di rebus menggunakan alkohol.
7.      Melakukan perlakuan dengan menetesi daun dengan larutan lugol hingga seluruh daun telah di basahi dengan larutan lugol.
8.      Mengamati apakah terjadi perubahan pada permukaan daun dengan ada atu tidaknya bintik bintik atau bercak bercak hitam pada permukan yang tidak di tetesi dengan larutan lugol.
9.      Mendokumentasikan perubahan pada permukaan daun.
10.  Menulis hasil pengamatan pada lembar kerja.
3.3.2.  Fotosintesis Menghasilkan Oksigen
1.      Menyiapkan ganggang hidrila, kantok plastik bening, karet gelang dan soda kue.
2.      Memasukan ganggang hidrila pada kantong plastik yang sudah berisis air dan soda kue, pastikan semua ganggang hidrila sudah tenggelam kedalam air.
3.      Mengikat kantong plastik dengan karet gelang dan usahakan janggan ada gelembung udara pada saat mengikat kantong plastik.
4.      Mengamati ganggang hidrila di tempat yang terang dan di tempat yang gelap serta menghitung jumlah gelembung yang ada pada menit kelima dan menit keduapuluh.
5.      Menulis hasil pengamatan pada lembar kerja.




IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN



1.1.  Pembahasan
1.1.1.   Fotosintesis Menghasilkan Tepung (Amilum)
Pada daun tebal Sebelum mengalami perlakuan bagian daun yang ditutupi dengan kertas timah warnanya lebih muda dan bagian daun yang terbuka warnanya hijau tua. Perlakuan yang kedua yaitu daun direbus dengan air panas tekstur daun menjadi lebih lembut. Perlakuan yang ketiga  yaitu direbus dengan alkohol daun yang tertutup kertas timah krolofilnya meluruh dan daun yang terbuka tidak meluruh. Perlakuan keempat yaitu ditetesi dengan cairan lugol daun tebal terdapat sedikit bintik coklat. Pada daun tipis sebelum perlakuan bagian daun yang tertutup warnanya agak tua dibandingkan bagian daun yang tidak tertutupi kertas timah. Perlakuan kedua daun direbus dengan air panas, setelah direbus tekstur daun menjadi lebih lembut. Perlakuan ketiga yaitu direbus dengan alkohol, daun yang ditutupi kertas timah krolofilnya meruluh dan daun yang terbuka tidak meruluh. Dan Perlakuan yang keempat daun  ditetesi dengan cairan  lugol, daunnya terdapat banyak bintik coklat. Pada saat ditetesi cairan lugol bagian kedua daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat bintik – bintik hitam, bintik- bintik hitam menandakan bahwa di daun tersebut terdapat amilum, karena cairan lugol adalah indicator suatu zat mengandung amilum atau tidak. Sedangkan bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat bintik-bintik hitam sebab pada siang harinya tidak terjadi proses fotosintesis sehingga otomatis bagian tersebut tidak menghasilkan amilum. Jadi, dapat disimpulkan proses fotosintesis pada daun menghasilkan amilum.
4.2.2.   Fotosintesis Menghasilkan Gas (O2)
Pengamatan fotosintesis menghasilkan oksigen di uji pada tempat yang gelap (tidak ada cahaya matahari) dan tempat yang terang (pengaruh cahaya matahari). Pada pengujian menit ke-5 di tempat terang menghasilkan 87 gelembung sedangkan di tempat gelap menghasilkan 20 gelembung . Pada pengujian berikutnya yaitu 10 menit di tempat terang menghasilkan 112 gelembung sedangkan di tempat gelap jumlah gelelembung berkurang menjadi 13 gelembung, Kemudian pada penguji menit ke-15 di tempat terang menghasilkan 134 gelembung sedangkan pada tempat gelap jumlah gelembung berkurang lagi menjadi 6 gelembung. Dan pada saat 20 menit di tempat terang terdapat 215 gelembung sedangkan di tempat gelap terdapat hanya terdapat 4 gelembung. Pada tumbuhan yang diletakan pada tempat yang gelap  gelembung udaranya tidak bertambah, hal ini disebabkan karena tumbuhan tidak dapat melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen. sedangkan Pada tumbuhan yang diletakkan ditempat terang jumlah gelembung udarannya meningkat, hal ini terjadi karena saat diletakan pada tempat terang tumbuhan tersebut melakukan proses fotosintesis yang mengasilkan oksigen sehingga gelembung udara pada kantong tersebut terus meningkat selama tumbuhan tersebut melakukan proses fotosintesis. Jadi, berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa proses fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang terkena cahaya atau ditempat terang.



V.          PENUTUP
1.1.  Kesimpulan
       Proses fotosintesis adalah suatu proses penyusunan zat organic ( CO2 dan H2O) menjadi zat organic (glukosa) yang dilakukan oleh klorofil dengan bantuan energi cahaya, pada proses ini tumbuhan menghasilkan amilum dan oksigen. intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis karena tanpa adanya cahaya proses fotosintesis tidak dapat terjadi hal ini dibuktikan dengan berkurangnya jumlah gelembung udara (oksigen) pada tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap, sedangkan pada tumbuhan yang diletakkan di tempat terang jumlah gelembung udaranya bertambah.

1.2.  Saran
       Setelah mengikuti kegiatan praktikum mengenai fotosintesis ini saya berharap praktikan dapat mengetahui tentang proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan, dan untuk praktikum selanjutnya diharapkan praktikan dapat mempersiapkan diri agar pada saat pelaksanaan praktikum selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Comments

Popular posts from this blog

contoh laporan praktikum biologi umum pengamatan sel

Laporan Praktikum Biologi Umum Pengenalan Mikroskop

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN LARUTAN SEDERHANA