Laporan Praktikum Biologi Umum Pengenalan Mikroskop

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM

PENGENALAN MIKROSKOP





NAMA
NIM
KELOMPOK



Image result for logo universitas palangka raya






















JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016













LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
PENGENALAN MIKROSKOP










Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikan pada
Hari           :……………….
Tangga l     :……………….





















ASISTEM PRAKTIKUM



NAMA

NIM



I .  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada tahun 1590, pembuat lensa asal Belanda yaitu Zacharias Janssen berhasil membuat mikroskop pertama yang berupa tabung sederhana dengan lensa cembung di tiap ujungnya. Pada tahun 1650, ilmuwan asal Belanda Antoni van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop dengan perbesaran 250 kali. Dia berhasil melihat benda - benda yang sangat kecil, seperti sel darah, hewan bersel satu, amuba, mata serangga dan susunan sel daun dengan mikroskop ini. Dengan adanya penemuan mikroskop ini ilmuwan-ilmuwan biologi berhasil melihat dan menyelidiki bagaimana bakteri menyerang tubuh manusia dan menyebabkan manusia terserang penyakit. Bidang mikrobiologi berkembang dengan pesat setelah ditemukan mikroskop. Mikroskop cahaya yaitu mikroskop yang menggunakan cahaya untuk membentuk bayangan dari benda yang akan dilihat. Mikroskop cahaya ini mempunyai perbesaran 1.000 - 2.000. Sedang mikroskop elektron mempunyai perbesaran lebih dari 1.000.000 kali sehingga mampu melihat virus AIDS.

Mikroskop sangat berguna di bidang pertanian yang erat dengan ilmu biologi, terutama tentang tanaman dan mikroorganisme. Dengan mikroskop kita dapat mengamati benda – benda yang amat kecil seperti sel dan mikroorganisme. Dengan mikroskop kita dapat melihat sel dengan jelas  dan mengetahui bagian – bagiannya. Kita juga dapat melihat mikroorganisme – mikroorganisme pengurai yang bermanfaat bagi tananaman.



1.2.  Tujuan Praktikum
 Tujuan Praktikum Biologi Umum dengan Materi Pengenalan Mikroskop, antara lain :
a.       Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop biologi dan cara penggunanannya.
b.      Mempelajari cara menyiakan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop atau pembuatan preparat.
c.       Memahami cara pemeliharaan mikroskop.





II.   TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian  Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda – benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “Mikro’’ yang berarti kecil dan kata “ Scopein’’ yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali – kali lipat. Bayangan benda dapat diperbesar 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.
2.2. Jenis – Jenis Mikroskop dan Fungsinya
2.2.1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop Cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.


2.2.2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur focus.
2.2.3. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, yang berguna untuk memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.
2.3. Sifat-Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Mikroskop

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.



III.  BAHAN DAN METODE
3.1.  Waktu dan Tempat
 Praktikum Biologi Umum dengan materi Pengenalan Mikroskop dilaksanakan pada hari sabtu, 16 oktober 2016 pukul 07.00 – 08.40 WIB, bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultal Pertanian, Universitas Palangka Raya.
3.2. Bahan dan Alat
Alat yang digunakan adalah mikroskop biologi ( mikroskop binokuler dan monokuler ), dan alat bantu lainnya dalam  pengamatan menggunakan mikroskop seperti silet, pipet, slide glass, dan cover glass. Bahan yang digunakan potongan kertas yang bertuliskan huruf “p” atau “b” atau “M” dan “ d”.
3.3.  Cara Kerja
 Berikut cara kerja penggunaan mikroskop, antara lain :
a.      Menyiapkan mikroskop dengan cara meletakan mikroskop di tempat yang kokoh, bebas dari buku ataupun kertas, menghadap cahaya ( jika menggunakan cermin ), memeriksa bagian – bagian mikroskop dalam keadaan bersih dan tidak rusak, jika lensanya terkena air, debu ataupun minyak, bersihkan dengan cara mengusapkan dengan kertas lensa yang bersih, jangan menggosok dengan benda yang kasar dan keras. Jika badan atau meja mikroskop kotor bersihkan dengan lap yang bersih.
b.   Menyiapkan preparat yaitu dengan cara letakan potongan kertas huruf  p, b, dan m pada slide glass kemudian tetesi dengan air aquades secukupnya dan tutup dengan kaca penutup dengan cara mula – mula kaca penutup dimiringkan hingga 45 , kemudian  dengan perlahan – lahan tempelkan pada slide glass hingga menempel seluruhnya. Bila air pada slide glass berlebihan bersihkan dengan menggunakan tisu. Pastikan juga slide glass yang digunakan bersih bebas dari debu dan kotoran. 
c.         Bila preparat telah siap letakkan pada meja mikroskop
d.        Mengatur lensa dengan cara memutar bongol pengatur kasar atau bongol pengatur halus dengan memperhatikan jarak objektif dan objek.
e       Mengganti perbesaran dengan cara memutar bongol pengatur halus atau bongol pengatur kasar hingga tepat fokusnya.





IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
 4.1. Hasil Pengamatan

4.1.1. Gambar  Mikroskop








4.2.  Pembahasan
 Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Pada umumnya mikroskop di bedakan menjadi 3 jenis yaitu : mikroskop cahaya, mikroskop stereo, dan mikroskop electron. Secara umum mikroskop cahaya di bedakan menjadi 2 macam yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Secara sederhana mikroskop monokuler diartikan sebagai jenis mikroskop yang hanya dilengkapi dengan satu lensa okuler saja. Sedangkan mikroskop binokuler umumnya memiliki dua lensa okuler. Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop binokuler ini adalah cahaya lampu. Adapun kemampuan perbesarannya tidak terlalu besar. Pada mikroskop terdapat beberapa komponen yaitu, lensa okuler, tubus, bonggol pengatur kasar, bonggol pengatur halus, tangkai, revolver, meja preparat, pemegang, sumbu inklinasi bonggol kondensor, diafragma, cermin, dan lampu. Mikroskop molokuler memiliki kelebihan yaitu lensa okuler pada mikroskop mokuler lebih mudah digunakan dibandingkan lensa okuler pada mikroskop binokuler. Kekurangannya jika tidak di lengkapi lampu maka harus di gunakan pada ruangan yang pencahayaannya memadai. Sedangkan kelebihan mikroskop binokuler adalah mikroskop ini tidak memiliki kondensor, namun memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang. Akan tetapi mikroskop binokuler memiliki kekurangan yaitu kemampuan perbesarannya yang tidak terlalu kuat.
            Berdasarkan tabel 1. Mengenai hasil pengamatan fungsi bagian mikroskop. Mikroskop terdiri atas beberapa bagian dan fungsinya masing –masing, yaitu : 1) Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif; 2) Tubus berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler; 3) Benggol pengatur kasar berfungsi untuk menaikan dan menurunkan meja preparat secara cepat; 4) Benggol pengatur halus berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan meja preparat secara lambat; 5) Tangkai berfungsi untuk menyatukan semua komponen mikroskop; 6) Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif; 7) Meja preparat berfungsi untuk tempat bahan preparat yang akan diamati; 8) Pemegang berfungsi untuk menyatukan komponen-komponen yang ada dimikroskop; 9) Sumbu inklinasi bonggol kondensor berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan kondensor; 10) Diafragma, berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya; 11) Cermin berfungsi untuk memantukan cahaya; 12) Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya atau sumber penerangan. Dan setiap bagian – bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda - beda. Pada tabel 2. Mengenai pengamatan preparat pada mikroskop dengan perbesaran yang sama menghasilkan bayangan yang sama pula yaitu nyata, terbalik dan di perbesar. Dengan menggunakan preparat potongan kertas huruf ‘b’ objek berubah menjadi huruf ‘q’, preparat potongan kertas huruf ‘p’ objek berubah menjadi huruf ‘d’, dan dengan preparat potongan kertas huruf ‘m’ objek berubah menjadi huruf ‘w’.






V.  PENUTUP
5.1.  Kesimpulan
 Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Pada umumnya mikroskop di bedakan menjadi 3 jenis yaitu : mikroskop cahaya, mikroskop stereo, dan mikroskop electron. Mikroskop terdiri atas beberapa bagian yaitu lensa okuler, revolver, diagfragma, tubus, meja preparat, sumbu inklinasi bongol kondensor, bongol pengatur kasar, bongol pengatur halus, badan mikroskop, lampu, tangkai dan cermin.
Dalam pembuatan preparat pastikan slide glassnya bersih bebas dari debu dan kotoran. Cara Menyiapkan preparat yaitu dengan cara letakan potongan kertas huruf  p, b, dan m pada slide glass kemudian tetesi dengan air aquades secukupnya dan tutup dengan kaca penutup dengan cara mula – mula kaca penutup dimiringkan hingga 45 , kemudian  dengan perlahan – lahan tempelkan pada slide glass hingga menempel seluruhnya. Bila air pada slide glass berlebihan bersihkan dengan menggunakan tisu.
 Agar mikroskop lebih awet dan terjaga kualitasnya, maka sebaiknya setelah digunakan mikroskop di bersihkan terlebih dahulu. pastikan mikroskop bersih bebas dari air, minyak dan kotoran dan  yang lainnya yang dapat merusak bagian bagian mikroskop. Pada bagian lensa dibersihkan dengan menggunakan kertas lensa yang bersih, jangan menggosok ddengan benda yang keras atau kasar, karena akan merusak ‘coating’ nya. Jika badan atau meja mikroskop kotor atau berdebu bersihkan dengan lab yang bersih.
5.2. Saran

Setelah mengikuti kegiatan praktikum mengenai pengenalan miroskop ini saya berharap  praktikan dapat mengetahui sejarah,pengertian, jenis - jenis dan bagian - bagian mikroskop serta dapat menggunakan mikroskop dengan cara yang telah di tetapkan.



Comments

Popular posts from this blog

contoh laporan praktikum biologi umum pengamatan sel

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN LARUTAN SEDERHANA