contoh laporan praktikum fiika dasar : asas black
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
AZAS BLACK
NAMA
NIM
KELOMPOK
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori
Azas Black ditemukan oleh Joseph Black
( 1728 – 1799 ) adalah ahli fisika dan kimia dari
skotlandia, Black menghabiskan banyak waktunya untuk mengamati perpindahan
kalor. Karena sering berkutat di laboratorium, ia berhasil mendapatkan penemuan
yang sangat penting di tahun 1761, yaitu kalor laten. Kalor laten adalah kalor
yang diserap oleh suatu zat, bukan untuk menaikkan suhu zat tersebut, tetapi
digunakan untuk mengubah wujudnya. Kita dapat mengamati kalor laten dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya, ketika air (zat cair) yang dipanaskan berubah
menjadi uap air (zat gas). Black juga membuktikan bahwa setiap benda menyerap
kalor yang berbeda untuk menaikkan suhunya sebanyak satu derajat. Inilah yang
sebenarnya kita ukur ketika menggunakan kalorimeter, alat yang diciptakan oleh
Balck. Black jugalah orang yang dianggap sebagai penemu gas karbon dioksida.
Tahun 1799, Joseph Black melakukan penyelidikan tentang pelepasan dan
penerimaan kalor. Hasilnya adalah teori yang disebut Azas Black yang berbunyi: "besarnya
kalor yang dilepaskan oleh suatu benda sama dengan besarnya kalor yang diterima
oleh benda lain".
Perpindahan kalor
dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu 1). massa
benda ,massa benda yang lebih besar akan lebih lambat laju perpindahan
kalornya dibandingkan dengan massa benda yang lebih ringan; 2). Massa jenis,
massa jenis benda juga mempengaruhi laju perpindahan kalor semakin besar massa
jenis suatu benda maka semakin lambat perpindahan kalornya; 3). Suhu, semakin
sedikit perbedaan suhu antara kedua benda semakin cepat perpindahan kalornya;
4). Lingkungan, lingkungan yang bersifat konduktor, seperti wadah , suhu
ruangan dan yang lainnya juga dapat mempengaruhi .
Azas black merupakan
bentuk lain dari hukum kekekalan energi. Azas black , berbunyi, kalor yang
dilepas sama dengan kalor yang diterima. Sehingga dapat kita rumuskan menjadi :
Keterangan :
Q lepas = besar kalor yang diberikan (J)
Q terima =
besar kalor yang diterima (J)
m1 = massa
benda 1 yang suhunya tinggi (kg)
m2 = massa
benda 2 yang suhunya rendah (kg)
C1 = kalor
jenis benda 1 (j/kgoC)
C2 = kalor
jenis benda 2 (j/kgoC)
T1 = suhu
mula-mula benda 1 (oC atau K)
T2 = suhu
mula-mula benda 2 (oC atau K)
Tc = suhu
akhir atau suhu campuran (oC atau K)
(Nurhayati,
2009).
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum fisika dasar dengan materi
azas black adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan
azas black dalam menentukan kalor lebur es
2. Menentukan
besarnya kalor lebur es
I.
BAHAN DAN METODE
1.1.Waktu
dan Tempat
Praktikum Fisika Dasar
dengan materi Azas Black dilaksanakan pada hari senin, 21 November 2016 pukul
13.00 – 14.40 WIB, bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.
1.2.Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum fisika
dasar dengan materi azas black adalah thermometer zat, beaker glass, neraca
analitik dan cawan petri. Bahan yang digunakan adalah air dan es balok.
1.3.Cara
Kerja
Cara kerja praktikum Fisika Dasar dengan
materi Azas Black adalah sebagai berikut :
1.
Menyiapkan
alat dan bahan
2.
Mengisi
beaker glass dengan air sebanyak 200 ml
3.
Mengukur
suhu air dengan menggunakan thermometer zat
4.
Memecahkan
es balok menjadi potongan kecil
5.
Menimbang
massa es balok menggunakan neraca analitik
6.
Meletakan
es balok pada cawan petri
7.
Mencampur
air dan potongan kecil dari es balok pada gelas ukur
8.
Mengukur
suhu campuran dari air dan potongan kecil es balok
9.
Menghitung
kalor yang dilepaskan oleh air
10. Menghitung kalor yang diterima oleh es
balok
11. Menghitung kalor lebur dari es balok
12. Membuat lembar kerja dan memasukan
data hasil pengamatan pada lembar kerja
I.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1.Hasil
pengamatan
Tabel
1. Hasil pengamatan menentukan kalor lebur es
percobaan
|
m1
(kg)
|
m2
(kg)
|
T1
(oC)
|
T2
(oC)
|
Ta
(oC)
|
C1
(J/kg.oC)
|
C2
(J/kg.oC)
|
Q
lepas (J)
|
Q
terima (J)
|
L
(J/kg)
|
1
|
0,2
|
0,024
|
27
|
-2
|
19
|
4200
|
2100
|
6720
|
1058,4
|
44.100
|
2
|
0,2
|
0,017
|
30
|
-2
|
24
|
4200
|
2100
|
5040
|
908,2
|
54.600
|
3
|
0,2
|
0,024
|
30
|
-2
|
21
|
4200
|
2100
|
7560
|
1159,2
|
48.300
|
4
|
0,2
|
0,016
|
30
|
-2
|
24
|
4200
|
2100
|
5040
|
873,6
|
54.600
|
1.1.13.2.2. Analisis
kualitatif
Berdasarkan tabel
mengenai hasil pengamatan menentukan kalor lebur es dapat kita peroleh
informasi kalor yang dilepas lebih besar daripada kalor yang diterima, hal ini
tidak sesuai dengan bunyi azas black yang menyatakan bahwa kalor yang dilepas
sama dengan kalor yang diterima. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya
faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor massa, suhu, massa jenis dan luas
permukaan benda. Pada saat praktikum wadah yang kita gunakan untuk mencampur
kedua zat tersebut adalah beaker glass yang bersifat konduktor atau dapat
menghantarkan panas, sehingga pada saat pencampuran air dan es balok, kalor
yang dilepas oleh air juga diterima oleh beaker glass dikarenakan suhu beaker
glass yang lebih rendah daripada air. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kalor
yang dilepas oleh air lebih tinggi dari kalor yang diterima oleh es balok
karena dipengaruhi oleh wadah tempat dicampurnya kedua benda tersebut.
IV.
PENUTUP
1.1.Kesimpulan
Bunyi azas black adalah
kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima. Sehingga dapat kita
rumuskan menjadi :
Keterangan :
Q lepas = besar kalor yang diberikan (J)
Q terima =
besar kalor yang diterima (J)
m1 = massa
benda 1 yang suhunya tinggi (kg)
m2 = massa
benda 2 yang suhunya rendah (kg)
C1 = kalor
jenis benda 1 (j/kgoC)
C2 = kalor
jenis benda 2 (j/kgoC)
T1 = suhu
mula-mula benda 1 (oC atau K)
T2 = suhu
mula-mula benda 2 (oC atau K)
Tc = suhu
akhir atau suhu campuran (oC atau K)
Kalor
lebur merupakan kalor yang
dibutuhkan 1 kg zat untuk melebur. Kalor yang dibutuhkan untuk melebur sejumlah
zat yang massanya m dan kalor
leburnya L dapat dirumuskan
sebagai berikut:
4.2. Saran
Setelah
mengikuti kegiatan praktikum fisika dasar dengan materi azas black ini saya
berharap praktikan dapat memahami penerapannya dan mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil pengamatan. Dan untuk kedepannya diharapkan praktikan
lebih mempersiapkan diri, agar praktikum selanjutnya dapat berjalan lebih baik
lagi.
Comments
Post a Comment