contoh laporan praktikum fisika dasar : hukum archimedes
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
HUKUM ARCHIMEDES
NAMA
NIM
KELOMPOK
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016
I. PENDAHULUAN
1.1. Dasar
Teori
Hukum Archimedes
adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan di atas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuan
yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal
dengan sekrup Archimedes. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan
gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air. Hukum Archimedes berbunyi,
benda yang terelup ke dalam fluida, baik sebagian ataupun seluruhnya, akan
mengalami gaya keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut.
Apabila benda dimasukkan ke dalam sebuah fluida, maka ada
tiga keadaan yang mungkin terjadi, yakni tenggelam, melayang, dan terapung. a). Tengelam, Sebuah benda disebut tenggelam apabila seluruh bagian benda
berada pada dasar fluida. Keadaan ini terjadi karena berat benda lebih besar
daripada gaya apung fluida. Ketika berada di dasar fluida, selain mendapatkan
gaya ke atas, benda juga mendapatkan gaya normal dari dasar wadah. Jadi,
peristiwa tengelam dapat dirumuskan menjadi
W > Fa; b). Melayang, Sebuah benda dikatakan melayang bila posisi benda berada di
tengah-tengah fluida. benda yang dimasukkan ke dalam fluida akan melayang
apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida. Jadi, peristiwa
melayang dapat dirumuskan menjadi W = Fa; c). Mengapung, Sebuah benda akan
disebut mengapung jika seluruh
atau sebagian benda berada pada permukaan fluida. Ketika sebuah benda terapung
di permukaan fluida, maka ada bagian benda yang tercelup dan ada bagian yang di
luar fluida. Kenyataan ini memberikan konsekuensi volume fluida yang
dipindahkan tidak sama dengan volume benda. Volume fluida yang dipindahkan akan
sama dengan volume benda yang tercelup. dari persamaan tersebut, agar benda
terapung maka volume benda
yang
tercelup lebih kecil daripada volume benda total. Ini memberikan konsekuensi massa jenis benda lebih kecil daripada massa
jenis fluida. Jadi peristiwa terapung dapat dirumuska menjadi W < Fa.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum Fisika Dasar dengan
materi Hukum Archimedes adalah sebagai berikut :
1. Menentukan massa jenis zat cair
berdasarkan hukum Archimedes
2. Membuktikan peristiwa tenggelam,
terapung dan melayang.
II.
BAHAN DAN METODE
1.1.Waktu
dan Tempat
Praktikum Fisika Dasar
dengan Materi Hukum Archimedes dilaksanakan pada hari senin, 14 November 2016
pukul 13.00 – 14.40 WIB, bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.
1.2.Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan pada Praktikum Fisika
Dasar dengan materi Hukum Archimedes adalah timbangan pegas, gelas ukur, dan
sendok. Bahan yang digunakan adalah benang, batu, air, garam, tali rapia dan telur.
1.3.Cara
Kerja
Cara kerja praktikum Fisika Dasar dengan
materi Hukum Archimedes adalah sebagai berikut :
1.3.1.
Menentukan
massa jenis benda
a.
Menyiapkan
alat dan bahan
b.
Mengikat
batu dengan tali
c.
Menimbang
batu dengan neraca pegas
d.
Memasukan
batu ke dalam gelas ukur yang berisi air 400 ml
e.
Memperhatikan
skala perubahan dalam neraca pegas dan kenaikan volume air.
1.3.2.
Pengamatan
peristiwa tenggelam, melayang dan terapung
a.
Menyiapkan
alat dan bahan
b.
Memasukan
telur ke dalam gelas ukur yang berisi air
c.
Melihat
peristiwa yang terjadi
d.
Mengambil
kembali telur tersebut
e.
Mencampurkan
garam 1 sendok makan sebannyak 5 kali pencampuran ke dalam gelas ukur
f.
Memperhatikan
peristiwa yang terjadi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel
1. Hasil pengamatan massa jenis benda
Mb
(kg)
|
Wu
(N)
|
Wa
(N)
|
Fa
(N)
|
Vo
(ml)
|
Vt
(ml)
|
Vb
(m3)
|
p benda
(kg/ m3)
|
p air
(kg/ m3)
|
100/1000
=0,1
|
1
|
00,5x10
=0,5
|
0,5
|
400
|
463
|
10-6
|
5x104
|
1000
|
Wu = mb x g Wa = 0,05 x 10 Fa = Wu - Wa
= 0,1 x 10 Wa
= 0,5 Fa =
1 – 0,5
= 1 Fa
= 0,5
Fa = Vb x pb x g
0,5 = Vb x 50000 x 10
0,5 = 500000 Vb
Vb = 0,5 : 500000
Vb = 0,000001 = 10-6
Tabel
2. Hasil pengamatan peristiwa tenggelam, melayang dan terapung.
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Hasil
|
Keterangan
|
1
|
Air
|
300
ml
|
tengelam
|
Tanpa
garam
|
2
|
Garam
|
1
sendok
|
Tenggelam
|
Dicampur
1 sendok garam, telur masih tenggelam
|
3
|
Garam
|
2
sendok
|
Melayang
|
Dicampur
2 sendok garam, telur melayang
|
4
|
Garam
|
3
sendok
|
Terapung
rendah
|
Dicampur
3 sendok garam, telur mengapung rendah
|
5
|
Garam
|
4
sendok
|
Terapung
sedang
|
Dicampur
4 sendok garam, telur mengapung sedang
|
6
|
Garam
|
5
sendok
|
Terapung
sedang
|
Dicampur
5 sendok garam, telur mengapung sedang
|
3.2.
Pembahasan
Berdasarkan tabel 1.
Mengenai hasil pengamatan massa jenis benda maka dapat kita peroleh informasi
yaitu : massa bendanya adalah 0,1 kg, berat benda di udara adalah 1 N, berat
benda di dalam air adalah 0,5 N, volume awal air adalah 400 ml, volume akhir
air adalah 463. volume benda adalah 5x10-5 ml, dan massa jenis benda
adalah 5x104 kg/m3.
Sedangkan massa jenis air adalah
1000 kg/m3. Dan juga pada tabel 2. Mengenai hasil pengamatan
peristiwa tengelam, melayang dan
terapung dapat kita peroleh informasi yaitu : saat air dengan volume 300 ml tanpa tambahan garam saat dimasukan
telur posisi telur dalam air adalah tengelam, ditambahkan garam 1 sendok posisi telur tengelam, ditambahkan 2
sendok posisi telur melayang, ditambahkan 3 sendok garam posisi telur terapung
rendah, ditambahkan 4 sendok garam posisi telur terapung sedang, dan
ditambahkan 5 sendok garam posisi telur terapung sedang.
Pada saat air tanpa
ditambah garam ketika dimasukan sebuah
telur maka telur akan tenggelam, namun ketika air tersebut ditambah garam maka
telur berubah posisi menjadi melayang dan terapung tergantung banyaknya garam
yang ditambahkan. Hal ini di sebabkan karena massa jenis air lebih kecil dari
pada massa jenis telur, hal inilah yang menyebabkan telur tengelam. Ketika air
di tambah dengan garam maka massa jenis air bertambah sehingga massa jenis air
sama dengan massa jenis telur sehingga telur melayang. Dan jika massa jenis air
menjadi lebih besar daripada massa jenis telur maka telur akan terapung.
Tergantung dari banyaknya garam yang ditambahkan. Telur dapat melayang dan atau
terapung pada saat dicelupkan dalam air garam adalah karena massa jenis air
asin lebih tinggi ( air yang dicampur ) dibanding air biasa, sehingga gaya
apung air garam lebih besar disbanding air murni. Dengan sudut pandang lain,
bisa dianggap air garam lebih kental dibanding air murni sehingga lebih sulit
untuk didesak disbanding air murni. Pada peristiwa tersebut fungsi garam adalah
menambah massa jenis air hingga sama atau lebih dari massa jenis telur mentah
yang dicelupkan.
IV.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hukum Archimedes
adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan di atas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes. Hukum Archimedes
berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan
kedalam air. Hukum Archimedes berbunyi, benda yang terelup ke dalam fluida,
baik sebagian ataupun seluruhnya, akan mengalami gaya keatas sebesar berat zat
cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Berdasarkan hukum Archimedes massa jenis zat cair diperoleh dari berat
benda dibagi volume benda tersebut.
Peristiwa tengelam
terjadi karena massa jenis benda lebih besar dari massa jenis air, misalnya
pada telur dan air tawar, dirumuskan dengan W > Fa. Peristiwa melayang
terjadi karena massa jenis air sama dengan massa jenis benda, misalnya pada
telur dan air yang ditambah beberapa garam, dirumuskan dengan W = Fa. sedangkan
pada peristiwa terapung terjadi karena massa jenis air lebih besar daripada
massa jenis benda, misalnya pada telur dan air yang ditambah berapa garam,
dirumuskan dengan W < Fa.
4.2. Saran
Setelah mengikuti
kegiatan praktikum mengenai hukum Archimedes ini saya berharap praktikan
mengetahui hukum Archimedes dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan
juga untuk kedepannya diharapkan praktikan dapat melaksanakan kegiatan praktikum
dengan lebih baik lagi.
Comments
Post a Comment