laporan praktikum fisika dasar : pengukuran berat jenis

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR

PENGUKURAN BERAT JENIS





NAMA
NIM
KELOMPOK









JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016





I.        PENDAHULUAN
1.1.  Dasar Teori
Berat jenis suatu benda merupakan perbandingan berat benda tersebut dengan volumenya. Satuan internasional untuk berat jenis adalah Newton per meter kubik (N/m3). Secara matematis berat jenis di rumuskan sebagai berikut : m x g / v
Berat jenis = . Massa jenis merupakan hasil bagi antara massa zat dan volume zat. Massa jenis zat sebanding dengan massa zat dan berbanding terbalik dengan volume zat , yang dimana semakin tinggi suatu massa jenis benda maka akan semakin besar juga volume benda tersebut. Satuan sistem internasional untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik ( kg/m3 ). Secara matematis, massa jenis ditulis sebagai berikut : r =  m/v
Keterangan :
m   =   massa ( kg atau g ),
g     =    percepatan gravitasi ( m/s2 ),
V    =   volume ( m3 atau cm3 ), dan
r     =   massa jenis ( kg/ m3 atau g/cm3 ).
(siswanto, 2009).

Sebuah benda maupun zat memiliki berat jenis masing-masing,  dan pada berat jenis tersebut ada faktor yang mempengaruhinya, yaitu: Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi berat jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung berat jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar).Massa zat,jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan berat jenisnya juga menjadi lebih besar. Volume zat, jika volume zat besar maka berat jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, berat molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi berat jenisnya (Armin, 2013).
  Apabila benda dimasukkan ke dalam air, maka ada tiga keadaan yang mungkin terjadi, yakni tenggelam, melayang, dan  terapung. a). Tengelam, Sebuah benda disebut tenggelam apabila seluruh bagian benda berada pada dasar air. Keadaan ini terjadi karena berat benda lebih besar daripada gaya apung air. Ketika berada di dasar air, selain mendapatkan gaya ke atas, benda juga mendapatkan gaya normal dari dasar wadah. Jadi, peristiwa tengelam dapat dirumuskan menjadi  W > Fa; b). Melayang, Sebuah benda dikatakan melayang bila posisi benda berada di tengah-tengah air. benda yang dimasukkan ke dalam air akan melayang apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis air. Jadi, peristiwa melayang dapat dirumuskan menjadi W = Fa; c). Mengapung, Sebuah benda akan disebut mengapung jika seluruh atau sebagian benda berada pada permukaan air. Ketika sebuah benda terapung di permukaan air, maka ada bagian benda yang tercelup dan ada bagian yang di luar air. Kenyataan ini memberikan konsekuensi volume air yang dipindahkan tidak sama dengan volume benda. Volume air yang dipindahkan akan sama dengan volume benda yang tercelup. dari persamaan tersebut, agar benda terapung maka volume benda yang tercelup lebih kecil daripada volume benda total. Ini memberikan konsekuensi massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air. Jadi peristiwa terapung dapat dirumuska menjadi W <  Fa (Sri, 2009).
Dengan mempelajari massa jenis benda, mempelajari sifat dan jenis benda tersebut, kita dapat mengerti dan memahami sifat dan jenis benda, serta dapat menerapkannya didalam kehidupan sehari­-hari, salah satunya untuk menentukan keaslian suatu zat, misalnya emas, dan sebagainya.
1.2.  Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum fisika dasar dengan materi pengukuran berat jenis adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui berat bahan
2.      Mengukur volume bahan
3.   Menghitung massa jenis bahan

II.        BAHAN DAN METODE
2.1.  Waktu dan Tempat
 Praktikum Fisika Dasar dengan materi pengukuran berat jenis dilaksanakan pada hari senin, 28 November 2016 pukul 13.00 – 14.40 WIB, bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2.  Alat dan Bahan
  Alat yang digunakan pada praktikum fisika dasar dengan materi azas black adalah gelas ukur, jarum, neraca analitik dan timbangan buah. Bahan yang digunakan adalah air, buah apel, kedondong dan tomat.

2.3. Cara Kerja
 Cara kerja praktikum Fisika Dasar dengan materi Azas Black adalah sebagai berikut :
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Menimbang berat buah dengan menggunakan neraca analitik
3.      Memasukan air kedalam gelas ukur sebanyak 300 ml.
4.      Menimbang gelas ukur yang telah diisi air dengan menggunakan timbangan buah.
5.      Memasukan buah kedondong, apel, dan tomat kedalam gelas ukur dan menimbangnya dengan menggunakan timbangan buah, untuk buah apel dan tomat bagian tengahnya ditusuk menggunakan jarum dan didorong hingga posisi buah melayang ketika ditimbang.
6.      memasukan data hasil pengamatan pada lembar kerja.


III.        HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan berat jenis bahan percobaan 1

No
Nama Bahan
X1 (g)
X2 (g)
X3 (g)
Volume benda (cm3)
Berat Jenis
(N/ m3)
Massa jenis (kg/m3)
Sifat bahan
1
kedondong
69
435
495
60
1,15
1,15
tengelam
2
tomat
53,2
435
497
62
0,16
0,86
terapung
3
apel
65,7
435
512
77
0,85
0,85
terapung


Tabel 2. Hasil pengamatan berat jenis benda percobaan 2
No
Nama Bahan
X1 (g)
X2 (g)
X3 (g)
Volume benda (cm3)
Berat Jenis  (N/ m3)
Massa jenis (kg/m3)
Sifat bahan
1
kedondong
53,3
450
500
50
0,81
1,07
tengelam
2
tomat
41,5
450
500
50
0,83
0,83
melayang
3
apel
67
450
75
75
0,89
0,89
terapung

Tabel 3. Hasil pengamatan berat jenis benda percobaan 3
No
Nama Bahan
X1 (g)
X2 (g)
X3 (g)
Volume benda (cm3)
Berat Jenis  (N/ m3)
Massa jenis (kg/m3)
Sifat bahan
1
kedondong
62
435
495
60
1,15
1,15
tengelam
2
tomat
53,2
435
497
62
0,85
0,85
melayang
3
apel
65,7
435
512
77
0,85
0,85
melayang

Tabel 4. Hasil pengamatan berat jenis benda percobaan 4
No
Nama Bahan
X1 (g)
X2 (g)
X3 (g)
Volume benda (cm3)
Berat Jenis  (N/ m3)
Massa jenis (g/m3)
Sifat bahan
1
kedondong
56,69
425
475
50
1,132
1,132
tengelam
2
tomat
48,49
425
475
50
0,968
0,968
terapung
3
apel
64,79
425
500
75
0,863
0,863
terapung

3.2.  Pembahasan
 Berdasarkan tabel hasil pengamatan beratjenis maka dapat kita peroleh informasi sebagai berikut X1 kedondong = 69, X2 kedondong = 435, X3 kedondong = 495, volume kedondong = 60, berat jenis kedondong = 1,15, massa jenis kedondong = 1,15, dan sifat kedondong saat dicelupkan kedalam air adalah tenggelam. X1 tomat = 53,2 , X2 tomat = 435, X3 tomat = 497, volume tomat = 62, berat jenis tomat = 0,16, massa jenis tomat = 0,86, dan sifat tomat saat dicelupkan kedalam air adalah terapung. X1 apel = 65,7, X2 apel = 435, X3 apel = 77, volume apel = 77, berat jenis apel = 0,85, massa jenis apel = 0,85, dan sifat apel saat dicelupkan kedalam air adalah terapung.


















       Pada saat kedondong dicelupkan kedalam air posisi kedondong adalah tenggelam, hal ini disebabkan karena massa jenis kedondong air lebih besar dari air yaitu 1,15 g/m3. Berbeda dengan kedondong posisi tomat dan apel sama-sama dalam keadaan terapung, hal ini disebabkan massa jenisnya  yang lebih kecil yaitu 0,86 g/m3 dan 0,85 g/m3.


IV.        PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Untuk mengetahui berat jenis suatu benda, pertama-tama kami mengukur berat air sebanyak 300 ml dalam gelas ukur, kemudian memasukan bahan-bahan (kedondong, tomat dan apel) kedalam gelas ukur dan menimbangnya menggunakan timbangan buah. Setelah didapatkan berat dari air dalam gelas ukur dan berat gelas ukur setelah dimasukan bahan-bahan. Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan rumus berat air dalam gelas ukur yang telah dimasukan bahan-bahan dikurang air dalam gelas ukur sebelum dimasukan bahan-bahan kemudian dibagi dengan berat jenis air. Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan berat jenis kedondong adalah 1,15, berat jenis tomat adalah 0,16 dan berat jenis apel adalah 0,85.
Untuk mengetahui volume bahan, pertama-tama berat bahan diukur dengan menggunakan nerac analitik, selanjutnya mengukur berat air sebanyak 300 ml dalam gelas ukur, kemudian memasukan bahan-bahan (kedondong, tomat dan apel) kedalam gelas ukur dan menimbangnya menggunakan timbangan buah. Setelah didapatkan berat dari air dalam gelas ukur dan berat gelas ukur setelah dimasukan bahan-bahan. Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan rumus berat bahan dikali berat jenis air dibagi berat air dalam gelas ukur yang telah dimasukan bahan-bahan dikurang air dalam gelas ukur sebelum dimasukan bahan-bahan. Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan massa jenis kedondong adalah 1,15, massa jenis tomat adalah 0,86, dan massa jenis apel adalah 0,85.
Massa jenis merupakan hasil bagi antara massa zat dan volume zat. Massa jenis zat sebanding dengan massa zat dan berbanding terbalik dengan volume zat. Untuk mengetahui massa jenis benda yang harus dilakukan adalah mencari massa dan volume benda tersebut kemudian menghitungnya dengan rumus massa benda dibagi volume benda. Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan hasil massa jenis kedondong adalah 1,15, massa jenis tomat adalah 0,86 dan massa jenis apel adalah 0,85.

4.2. Saran
Setelah mengikuti kegiatan praktikum mengenai pengukuran berat jenis ini saya berharap praktikan dapat mengetahui perbedaan berat jenis dan massa jenis dan untuk kedepannya diharapkan praktikan dapat melaksanakan kegiatan praktikum dengan lebih baik lagi.



Comments

Popular posts from this blog

contoh laporan praktikum biologi umum pengamatan sel

Laporan Praktikum Biologi Umum Pengenalan Mikroskop

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN LARUTAN SEDERHANA