contoh laporan praktikum biologi umum mengenal jaringan tumbuhan
LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
MENGENAL
JARINGAN TUMBUHAN
NAMA
NIM
KELOMPOK
JURUSAN BUDIDAYA
PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara sederhana
pengertian jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki kesamaan
dari segi bentuk dan fungsi. Jaringan merupakan salah satu tingkatan dalam
organisasi kehidupan. Dimulai dari sel sebagai unit terkecil yang structural
dan fungsional. Kemudian jaringan, organ, sistem organ, kemudian membentuk
spesies dan seterusnya. Suatu organisme dikatakan memiliki jaringan berarti
merupakan sebuah organisme multi seluler. Jaringan dipelajari dalam cabang
biologi yang dinamakan histologi. Sedangkan cabang biologi yang mempelajari
berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah
histopatologi.
Pada tumbuhan terdapat
tiga jenis sistem jaringan yaitu: jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan
vascular. Sistem jaringan dermal adalah Suatu system yang sel-selnya
berfungsi sebagai pelindung terhadap jaringan lain. Contoh dari sistem jaringan ini
adalah jaringan epidermis.
sistem jaringan dasar adalah Suatu system jaringan yang
sel-selnya sebagian besar tersusun sebagai bagian yang menjadi dasar tubuh
tumbuhan di luar system jaringan dermal dan jaringan vaskuler. Contohnya jaringan
parenkim dan jaringan penunjang. Sedangkan Sistem
jaringan vaskuler adalah Jaringan yang sel-selnya berfungsi sebagai jaringan
pengangkut, jaringan tersebut dapat berupa jaringan primer dapat juga berupa
jaringan sekunder. Contoh dari sistem jaringan ini adalah jaringan xylem dan
floem.
manfaat biologi dalam mempelajari jaringan
tumbuhan dalam bidang pertanian adalah teknik kultur jaringan. Teknik ini
menggadakan tanaman dalam waktu singkat dan praktis sehingga mampu meningkatkan
produksi bibit dan perbanyakan tanaman. Dengan menggunakan satu tanamaan unggul
secara hasil dan genetik dan sehat mampu dihasilkan berjuta juta tanaman yang
sama sifatnya sehingga pertanian akan terjamin hasilnya mampu memberikan
kebaikan untuk masyarakat dan perekenomian. Hal ini juga mempersingkat waktu
dalam pembibitan
dikarenakan tanaman yang ditanam sudah berbentuk tanaman lengkap, tinggal
ditumbuhkan untuk panen.
1.2 Tujuan Praktikum
Mempelajari jaringan dan
mendeteksi ikatan pembuluh batang dikotil, monokotil, berkayu dan akar.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.Pengertian, Jenis dan Fungsi
Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan kumpulan sel yang
selalu aktif membelah. Sel meristem membelah
secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan
perkembangan. Sel meristem memiliki dinding sel yang tipis dan sitoplasma yang
besar. Berdasarkan asal usulnya jaringan meristem dibagi menjadi dua yaitu :
1).Meristem
primer, merupakan jaringan lanjutan dari promeris tem yang sel-selnya masih
aktif membelah. Meristem primer juga disebut juga meristem apikal karena
teletak pada ujung akar dan juga ujung batang. Fungsi
jaringan meristem yang satu ini adalah untuk menambah panjang dan tinggi
pada tumbuhan; 2). Meristem sekunder, adalah jaringan hasil perkembangan
dari meristem primer. Misalnya kambium, baik kambium gabus, kambium dari akar
dan kambium antar fasikulis batang. Fungsi meristem sekunder adalah untuk pelebaran
ataupun pembesaran batang tumbuhan. Aktivitas meristem sekunder dalam proses
perumbuhannya, berdampak pada beberapa hal seperto terbentuknya lingkaran tahun
pada batang tanaman, terbentuknya jari-jari empelur, terbentuknya jaringan
berkas angkut sekunder serta bertambahnya diameter batang tanaman. Berdasarkan
letaknya jaringan meristem dibagi menjadi 3, yaitu : 1). Meristem apical, terletak pada titik tumbuh
primer, yaitu pada ujung akar dan juga ujung batang. Letaknya yang berada pada
ujung akar dan batang, membuat meristem apikal memiliki fungsi untuk
menghasilkan sel-sel baru agar akar tanaman semakin panjang. Sehingga dapat
menembus tanah dan memperolah air dan mineral yang dibutuhkan. Selain itu,
meristem apikal juga berguna untuk sel baru lainnya, seperti cabang dan daun
pada tumbuhan; 2). Meristem interkalar, terletak di antara jaringan dewasa.
Interkalar berada di antara bagian-bagian dari alat tumbuhan, misalnya pada
pangkal ruas tebu, rumput-rumputan dan pinus. Fungsi jaringan meristem
ini berguna untuk menghasilkan bunga; 3). Meristem lateral ,merupakan jaringan
muda yang terletak di tepi atau samping alat tumbuhan, yaitu pada kambium gabus
dan kambium pembuluh. Fungsi dari jaringan
ini sendiri adalah untuk pertumbuhan sekunder, seperti pembesaran akar
dan juga batang pada tumbuhan.
2.2. Pengertian, Jenis dan Fungsi
Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang
terbentuk dari hasil diferensiasi sel-sel yang dihasilkan jaringan meristem,
sehingga memenuhi suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya
pertumbuhan terhenti atau sementara terhenti. Jaringan dewasa ada yang disebut
permanen karena telah mengalami diferensiasi yang sifatnya irreversibel.
Jaringan Dewasa/ Permanen dapat dikatakan sebagai jaringan yang terbentuk dari
jaringan yang bersifat non meristematik yaitu tidak tumbuh dan berkembang lagi. Pada jaringan dewasa dibagi menjadi lima jenis
yaitu : 1). Jaringan parenkim merupakan jaringan yang banyak terdapat ruang antar
sel sehingga sel-selnya tersusun longgar. Sel-sel parenkim memiliki organel sel
yang lengkap. Dengan demikian, sel-sel jaringan parenkim ini masih dapat
berkembang karena masih bersifat meristematik. Ketika organ terluka, jaringan
parenkim menyembuhkan dan membentuk jaringan penggantinya. Sel-sel parenkim
yang ada di daun memiliki kloroplas sehingga dapat melakukan fotosintesis. Pada
beberapa jenis tumbuhan, sel-sel parenkim yang berada di akar dan batang
memiliki plastida yang berfungsi sebagai cadangan makanan berupa pati (amilum)
dan disebut amiloplas; 2). Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel
yang mengalami penebalan selulosa di bagian sudut dinding selnya. Sel-sel pada
jaringan kolenkim pada umumnya tidak memiliki protoplas dan dinding sel
sekunder. Akan tetapi, memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan
dengan dinding sel parenkim; 3). Jaringan
sklerenkim merupakan jaringan sel yang mengalami penebalan di
seluruh bagian dinding selnya. Dinding selnya lebih kuat dibandingkan dinding
sel jaringan kolenkim. Hal tersebut dikarenakan sel sklerenkim memiliki lignin.
Berdasarkan ukuran selnya, sel sklerenkim dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu serat ( Bentuknya panjang, ramping, dan seperti pita) dan Sklereid
(Bentuknya pendek dan tidak beraturan); 4). Jaringan xylem, adalah
jaringan pembuluh yang mengangkut mineral dan air dari dalam tanah ke daun
untuk diolah menjadi bahan makanan melalui
proses fotosintesis.Pada tumbuhan, terdapat dua jenis xilem, yaitu xilem primer dan xilemsekunder. Xilem primer dibentuk
pada pertumbuhan awal oleh jaringan meristem primer (prokambium). Sementara
itu, xilem sekunder terbentuk dari hasil pertumbuhan kambium (meristem
sekunder); 5). Jaringan Floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat
ke seluruh bagian tumbuhan. Seperti halnya jaringan xilem, terdapat dua jenis
floem berdasarkan asal pertumbuhannya yaitu floem primer dan floem
sekunder.
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu
dan Tempat
Pratikum Biologi Umum
dengan Materi Mengenal Jaringan Tumbuhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 5
November 2016 pada pukul 07.00 – 08.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian, Universitas Palangka Raya.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan – bahan yang
digunakan adalah Batang jagung ( Zea Mays),
Batang Bunga Mawar ( Rosa sinensis),
Kecambah ( Flammulina Velutipes),
Daun Videt Ungu ( Rhoeo Discolor ),
Daun Karet ( Hevea brassilliensis),
dan Batang Singkong ( Manihot esculenta
). Sedangkan alat yang digunakan adalah pisau silet tajam, kaca objek, kaca
penutup, jarum bertangkai, pinset, pipet dan mikroskop.
3.3.
Cara Kerja
3.3.1. Jaringan pada Daun
Berikut cara kerja praktikum
mengenal jaringan tumbuhan pada daun
yaitu:
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyiapkan mikroskop di atas meja.
c. Mengiris tipis bahan secara membujur.
d. Meletakan irisan bahan diatas slide glass dan menetesi
air pada irisan bahan kemudian menutupnya dengan kaca penutup.
e. Melakukan pengamatan menggunakan mikroskop binokuler
atau monokuler dengan perbesaran tertentu dan mengamati jaringan yang terlihat.
f. Mendokumentasikan jaringan yang terlihat.
Membuat
lembar kerja hasil pengamatan.
3.3.2. Jaringan pada Batang
Berikut cara kerja praktikum mengenal jaringan
tumbuhan pada batang yaitu :
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyiapkan mikroskop di atas meja.
c. Mengiris tipis bahan secara melintang.
d. Meletakan irisan bahan diatas slide glass dan menetesi
air pada irisan bahan kemudian menutupnya dengan kaca penutup.
e. Melakukan pengamatan menggunakan mikroskop binokuler
atau monokuler dengan perbesaran tertentu dan mengamati jaringan yang terlihat.
f. Mendokumentasikan jaringan yang terlihat.
g. Membuat lembar kerja hasil pengamatan.
3.3.3. Jaringan pada Akar
Berikut cara kerja praktikum
mengenal jaringan tumbuhan pada akar yaitu :
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyiapkan mikroskop di atas meja.
c. Mengiris tipis bahan secara melintang.
d. Meletakan irisan bahan diatas slide glass dan menetesi
air pada irisan bahan kemudian menutupnya dengan kaca penutup.
e. Melakukan pengamatan menggunakan mikroskop binokuler
atau monokuler dengan perbesaran tertentu dan mengamati jaringan yang terlihat.
f. Mendokumentasikan jaringan yang terlihat.
g. Membuat lembar kerja hasil pengamatan.
4.2
Pembahasan
4.4.1. Batang Bunga Mawar (Rosa sinensis)
Bunga mawar memiliki akar
serabut yang memanjang hingga kebagian bawah, betuk akar bunga mawar bulat
memanjang berwarna kecoklatan muda dan tua. Batang bunga jenis ini biasanya
berbentuk membulat dan memanjang serta tidak beraturan. Pada batang tumbuh duri-duri
dan batangn ya bercabang-cabang. Bunga mawar memiliki daun majemuk yang terdiri
dari 5-9 kelipatan anak daun pada satu cabang. . Biji bunga mawar berbentuk
oval dan berukuran sangat kecil serta berwarna keputihan dan kecoklatan pada
bagian dalamnya. Bagian yang terlihat adalah xilem,
floem, epidermis, dan parenkim, dan termasuk dalam jaringan dermal, dasar, dan
vaskular. Diamati dengan
menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 40 x.
4.4.2. Batang Singkong (Manihot esculenta)
Singkong merupakan umbi yang tidak merambat dan
memiliki batang yang keras dan umbi yang sangat keras serta memanjang. Batang
tanaman singkon berbentuk bulat panjang, berkayu, berbuku-buku dan tumbuh
dengan memanjang. Panjang batang tanaman singkong 2-3 m. sedangkan ukuran pada
batang yaitu tergantung varietes
misalnya besar, serta memiliki warna batang kecoklatan. Memiliki bentuk umbi
panjang,berwarna coklat keputih-putihan, daun berbentuk menjari dan juga
lonjong dengan tepi yang rata dan memiliki garis tepi yang rata dan berwarna
hijau Jaringan yang terlihat pada batang singkong adalah xylem, floem, cambium,
dan epidermis. Jaringan ini dapat terlihat dengan diamati menggunakan mikroskop
binokuler dengan perbesaran 40 X.
4.4.3. Videt Ungu (Rhoeo discolor)
Batang tumbuhan videt
ungu bertekstur yang kasar, pendek,
lurus, dan tidak bercabang. Memliki akar serabut dengan warna kecoklatan. Daun
lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di permukaan atas hijau, dan
dibagian bawah bewarna merah tengguli atau ungu. Bunga bewarna putih berbentuk
bunga karang. Pada saat pengamatan jaringan yang terlihat adalah stomata dan epidermis.
Pengamatan daun videt ungu dilakukan dengan menggunakan mikroskop binokuler
dengan perbesaran 40 kali.
4.4.4. Batang karet (Hevea brassiliensis)
Tumbuhan karet adalah tumbuhan
berakar tunggang, batangnya tinggi dan memiliki percabangan di atas. Batang
tanaman karet mengandung getah (lateks). Tumbuhan karet mempunyai daun berwarna
hijau, umumnya mempunyai tiga anak daun disetiap helai daunnya. Mempunyai buah
yang dilapisi oleh kulit tipis berwarna hijau dan didalamnya terdapat kulit
yang keras dan berkotak. Jaringan yang telihat pada tanaman karet adalah xylem,
floem, cambium, dan epidermis. Diamati dengan menggunaka mikroskop binokuler
dengan perbesaran 40 kali.
4.4.5 Batang jagung (Zea mays)
Tumbuhan jagung berakar
serabut, batangnya yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas
sejumlah ruas dan buku ruas. Daunnya berwarna hijau. Pada saat diamati Jaringan
yang terdapat pada batang tanaman jagung adalah xylem, floem, dan epidermis.
Diamati dengan menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 40 kali.
4.4.6 Kecambah (Phaseolus vulgaris)
Kecambah
atau tauge adalah tumbuhan muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik
di dalam biji dari tumbuhan kacang hijau. Kacang hijau adalah salah satu jenis
tanaman kacang-kacangan. Batang tumbuhan ini bercabang dengan ketinggian
rata-rata 53 cm, daunnya berwarna hijau, bungannya berwarna kuning dan akan
muncul apabila tumbuhan kacang hijau berumur 28 hingga 33 hari. Pada saat
pengamatan jaringan yang terlihat adalah Epidermis,
Parenkim, Xilem, Floem,dan Kolenkim. Diamati dengan menggunakan mikrokop
binokuler dengan perbesaran 40 kali.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dengan
diadakanya kegiatan praktikum Biologi umum dengan mataeri mempelajari Jaringan
Tumbuhan kita mengetahui jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain:
Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim,
jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem, dan jaringan floem.
Pada pengamatan terhadap preparat daun terlihat bahwa didalamnya terdapat
Epidermis atas dan bawah, jaringan spons,
jaringan palisade, stomata, dan jaringan pengangkut. Pengamatan
pada preparat batang terlihat jaringan penguat, korteks, empulur, jaringan pengangkut. Pengamatan pada preparat akar terlihat bahwa
didalamnya terdapat: epidermis, korteks, endodermis, jaringan
penguat, jaringan pengangkut.
5.2.
Saran
Setelah mengikuti
kegiatan praktikum dengan materi mengenal jaringan tumbuhan ini, saya berharap
praktikan telah mengetahui dan mengerti tentang bagian-bagian dan fungsi
jaringan pada tumbuhan. Dan kedepannya saya berharap praktikan dapat
melaksanakan praktikum lebih baik lagi.
Comments
Post a Comment