LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN : PENGARUH CAHAYA DAN KURVA PERTUMBUHAN TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGARUH CAHAYA DAN KURVA PERTUMBUHAN TANAMAN
NAMA
NIM
KELOMPOK
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGARUH CAHAYA DAN KURVA PERTUMBUHAN TANAMAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikan pada
Hari :……………….......
Tanggal :……………….......
ASISTEM PRAKTIKUM
NAMA
NIM
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan
akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4,
C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh
intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya matahari. Selain itu,
setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme,
yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan
respon tumbuhan terhadap lama penyinaran atau disebut juga fotoperiodisme,
menjadikan tanaman dikelompokkan menjadi tanaman hari netral, tanaman hari
panjang, dan tanaman hari pendek. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada
jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung
akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak
hijau ). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman
berada di tempat yang gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat memacu difusi
auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Cahaya yang bersifat sebagai
inhibitor tersebut disebabkan oleh tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya,
tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relative pendek, lebih lebar, lebih hijau, tampak
lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Cahaya merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang tumbuh di
tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya
lebih lambat, akan tetapi batangnya tegak, kokoh, daunnya lebar dan tebal,
serta berwarna hijau. Sedangkan tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cenderung cepat, akan tetapi mempunyai batang yang lebih
tinggi, daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung dan tidak kokoh.
1.2. Tujuan Pratikum
Tujuan pratikum Fisiologi Tumbuhan dengan materi pengaruh cahaya dan kurva pertumbuhan tanaman adalah untuk
mengetahui pengaruh cahaya dan kurva pertumbuhan organ tanaman.
I.I.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pertumbuhan
Tanaman
Pertumbuhan
didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam ukuran pada
sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena
organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume,
tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat
kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara
satu sama lain. Pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan
volume sel merupakan hasil sintesa dan akumulasi protein, sedangkan pertambahan
jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
dipicu oleh serangkaian proses yang terjadi dalam sel, seperti pembelahan,
pemanjangan, dan diferensiasi. Umumnya, faktor-faktor internal yang ada di
dalam tubuh ini berupa senyawa biokimia, seperti hormon dan enzim. Berikut
adalah beberapa hormon pada tumbuhan yang membantu dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan antara lain hormon auksin, hormon giberelin, hormon sitokinin,
asam absisat, dan gas etilen. Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan tumbuhan di antaranya adalah cahaya, temperatur, kandungan air,
kesuburan tanah, kelembapan, dan Ph tanah. Cahaya mutlak diperlukan dalam
proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan
setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan
gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan
yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak
kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh,
daun berkembang sempurna dan berwarna hijau. Dalam fotosintesis, cahaya
berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak terkena
cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
2.1. Pola Pertumbuhan
Tanaman
Pola pertumbuhan tanaman merupakan tahapan-tahapan
dimana tanaman itu memasuki masa-masa vegetative dan generative. Dalam pola
pertumbuhannya sendiri, tanaman mengalami dua fase pertumbuhan, yaitu fase
vegetative dan fase generative. Fase generative adalah fase berkembangnya
bagian-bagian generative dari suatu tanaman. Bagian generative pada
tanaman ini seperti bunga, buah, dan biji. Fase vegetatif sendiri adalah fase
berkembangnya bagian vegetative dari suatu tanaman. Bagian vegetative dari
tanaman adalah akar, batang dan daun. Kurva sigmoid adalah pola pertumbuhan
sepanjang suatu generasi secara khas dicirikan oleh suatu fungsi pertumbuhan. Bentuk kurva sigmoid
untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi
sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan. Kurva menunjukkan ukuran
kumulatif sebagai fungsi dari waktu.Tiga fase utama biasanya mudah dikenali,
yaitu fase logaritmik, fase linier dan fase penuaan.Pada fase logaritmik ini
berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat
terus.Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan.hal ini
dapat dikatakan fase linier karena penambahan panjang rata-rata tak terlalu
drastis hampir stabil.Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang
menurun, saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua.Pola
pertumbuhan suatu organ atau tumbuhan secara keseluruhan berupa pertumbuhan
sigmoid, yaitu terjadinya pertumbuhan yang lambat pada fase inisiasi yang
kemudian pada fase berikutnya pertumbuhan akan semakin cepat secara
eksponensial.Selanjutnya pertumbuhan akan diperlambat dan akhirnya akan
mendekati konstan, sehingga akan membumbentuk kurva pertumbuhan yang menyerupai
huruf “ S “.
2.3. Pengaruh Cahaya
Terhadap Proses Fisiologi
Intensitas cahaya dapat mempengaruhi jumlah oksigen yang
dihasilkan pada reaksi fotosintesis dimana dengan meningkatnya intensitas
cahaya berarti laju fotosintesis juga meningkat, tetapi jika melebihi kadar tertentu
dapat menghambat kegiatan fotosintesis karena stomata akan tertutup sehingga
intensitas cahaya dapat menjadi faktor pembatas. Pada dasarnya sinar akan
mempercepat proses fotosintesis, kemudian fotosintesis akan menambah substrat,
sedangkan penambahan substrat akan mempercepat proses laju respirasi, jika
faktor-faktor lainnya tidak mengganggu. Selain itu juga cahaya dapat
menimbulkan efek tambahan berupa panas, sedang panas itu sendiri akan
mempercepat proses respirasi. Pada tanaman, proses transpirasi dipengaruhi oleh
cahaya. Cahaya dimanfaatkan tanaman untuk membantu proses penguapan air oleh
stomata. Sehingga semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin tinggi
pula uap air yang keluar.
III.
BAHAN DAN
METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Pratikum Fisiologi
Tumbuhan dengan materi pengaruh cahaya
dan kurva pertumbuhan tanaman dilaksanakan pada hari senin, 10 April 2017 pada pukul 15.00 – 16.40 WIB.
Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian,
Universitas Palangka Raya.
1.2.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah biji kacang hijau, biji jagung, tanah berpasir, polibag
dan air. Alat yang
digunakan adalah mistar atau
penggaris.
3.3.
Cara Kerja
Cara kerja yang digunakan dalam
Praktikum Fisiologi Tumbuhan dengan materi pengaruh
cahaya dan kurva pertumbuhan tanaman adalah sebagai
berikut:
1.
Menyiapkan alat dan
bahan
2.
Memasukan tanah
berpasir kedalam polibag
3.
Menanam 9 biji
tanaman pada masing- masing media tanam
yang sudah disiapkan
4.
Membuat perlakuan
yaitu media tanam pertama diletakan pada tempat yang tidak ada cahaya (gelap),
dan media tanam kedua di letakan di tempat yang terang (ada cahaya).
5.
Mengusahakan media
tumbuh tetap terjaga agar terhindar dari kekeringan
6.
Mengamati media
tumbuh tanaman dengan mengambil tiga sampel pengamatan dan diberi tanda pada
masing asing media tanam
7. Membuat grafik laju (pola) pertumbuhan daun
(luas daun = p x l), tinggi tanaman dan panjang akar.
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1. Pembahasan
4.2.1. Tinggi Tanaman Jagung di
Tempat Terang dan Gelap
Berdasarkan Gambar 1. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman
Jagung (Zea mays) Ditempat Gelap dan Tempat Terang diatas dapat kita ketahui bahwa
pertumbuhan tinggi tanaman jagung pada tempat yang terang cenderung lebih
lambat dibandingkan dengan dengan tanaman jagung yang diletakan pada tempat
yang kurang cahaya (gelap). Ditempat terang pertambahan tinggi tanaman jagung
termasuk lambat, hal ini karena
tanaman yang mendapat cahaya yang cukup akan membelah hormon auksin sehingga
hormon auksin rusak, yang berada di bagian ujung atau pucuk tanaman (batang
atau akar) sehingga menghambat pertumbuhan tumbuhan. sedangkan tempat gelap, tinggi tanaman jagung
bertambah dengan pesat karena tidak ada faktor cahaya yang dapat menghambat
pertumbuhan hormon auksinnya. Tanaman
jagung yang tumbuh di tempat terang pada terlihat memiliki tinggi yang lebih
pendek dibandingkan dengan yang di tempat gelap. Tetapi, strukturnya kuat,
sedangkan di tempat gelap strukturnya rapuh sehingga mudah patah. Sebaliknya,
daun jagung yang tumbuh di tempat terang pada umumnya lebih luas dari pada di
tempat gelap. Daun yang tumbuh di tempat terang berwarna hijau. Sedangkan di
tempat gelap daun jagung berwarna kekuning-kuningan. Perbedaan ini disebabkan
oleh pengaruh ada tidaknya cahaya matahari dalam
pertumbuhan tanaman tersebut.
4.2.2. Luas Daun Tanaman Jagung di Tempat
Terang dan Gelap
Berdasarkan Gambar 2. Hasil Pengamatan Luas Daun Tanaman Jagung
(Zea mays) Ditempat Gelap dan Tempat Terang, dapat kita lihat bahwa pada tanaman jagung yang
diletakan pada tempat terang memiliki luas daun yang lebih besar dibandingkan
tanaman jagung yang diletakan pada tempat gelap. Hal ini disebabkan karena tanaman yang diletakan
pada tempat gelap kekurangan cahaya
saat perkembangan berlangsung yang menimbulkan gejala
etiolasi pada tanaman, batang kecambah akan tumbuh lebih cepat dan lemah serta
daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat. Luas daun jagung di tempat terang
lebih besar ukurannya dibandingkan dengan daun jagng yang di tempat
gelap disebabkan oleh ada tidaknya cahaya yang membatasi proses fotosintesis
yang terjadi pada tanaman yang berada di tempat gelap tersebut. Jika cahaya
matahari yang didapatkan tanaman tersebut cukup, maka proses fotosintesis akan
berjalan dengan baik.
V.
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil
praktikum dapat di simpulkan bahwa tanaman jagung yang diletakan di tempat
gelap lebih cepat lebih cepat pertumbuhanya, akan tetapi batang tanaman memiliki struktur yang rapuh,
daun yang kecil dan berwarna kekuning-kuningan. Sebaliknya tanaman jagung yang di letakan di tempat
yang terang atau cukup cahaya tumbuhan lebih lambat dibandingkan dengan tanaman
jagung di tempat gelap. Akan
tetapi kondisi tanaman di tempat terang relative baik dan berwarna cerah.
5.2.
Saran
Setelah mengikuti kegiatan praktikum mengenai pengaruh cahaya dan kurva pertumbuhan ini saya berharap praktikan dapat mengetahui tentang pengaruh cahaya dan kurva pertumbuhan terhadap
perumbuhan tanaman. Untuk praktikum selanjutnya saya berharap dalam
pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.
Comments
Post a Comment