LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN SENYAWA ALKANA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
PEMBUATAN SENYAWA ALKANA
NAMA
NIM
KELOMPOK
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PEMBUATAN SENYAWA ALKANA
Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikan pada
Hari :……………….......
Tanggal :……………….......
ASISTEM PRAKTIKUM
NAMA
NIM
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Senyawa Hidrokarbon adalah
senyawa yang terdiri atas atom Hidrogen dan atom Karbon. Sebagian besar
hidrokarbon digunakan sebagai bahan bakar mesin dan industri. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah
metana, yang terdiri dari satu atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4).
Metana merupakan molekul yang mempunyai struktur ruang tatrahedron dengan atom
karbon sebagai atom pusatnya dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat
sudutnya. Contoh dari hidrokarbon ialah minyak tanah, LPG, bensin, gas
alam, plastik aspal dll. Ada banyak sekali manfaat hidrokarbon yang
berperan pentik bagi manusia, diantaranya yaitu : 1) sebagai Bahan Bakar utama
di Bumi, Sampai saat ini belum ada sumber energi alternatif yang bisa
menggantikan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi utamanya
terdiri dari hidrokarboh jenuh. Minyak bumi kemudian diturunkan menjadi bahan
bakar siap pakai seperti bensin, solar, avtur, minyak tanah, aspal, lilin, dan
masih banyak lagi; 2) sebagai bahan
makanan, tahukah kalian kalau yang namanya karbohidrat sebenarnya adalah
sejenis hidrokarbon. Karbohidrat atau sakarida merupakan segolongan besar
senyawa organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk
molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat ini
sangat penting dalam Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber
tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat
juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat
(fiber), seperti selulosa; 3). Untuk Bahan Pakaian, Umumnya seragam sekolah yang terbuat dari benang sintetis poliester memiliki
harga yang lebih terjangkau. Serat poliester ini dibentuk dari bahan dasar
minyak tanah. Dari minyak tanah kemudian dibentuklah para-xylene.
Para-xylene dioksidasi menghasilkan Purified Terephthalic Acid atau yang
dikelanal dengan PTA. PTA inilah yang menjadi bahan pembuat serat poliester.
Akan tetapi serat poliester ini masih kalah halus serat alam seperti katun dan
sutra. Sebetulnya ada polimer
lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau
lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut
terbuat dari polietilen; 4) untuk Seni dan Estetika Untuk urusan seni, terutama
seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan
pelarutnya. Salah satunya ialah thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan
cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari
plastik atau piala, dll. Di bidang estetika, manfaat hidrokarbon dapat dijumpai
dalam berbagai kosmetik. Lilin adalah contoh hidrokarbon yang banyak digunakan
dalam dunia kosmetik. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan
lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu.
Tentunya lilin yang digunakan bukan seperti lilin yang sering kita nyalakan
saat ulang tahun atau listrik matik. Lilin yang digunakan adalah lilin khusus
yang harus memenuhi kriteria aman untuk wajah dan tubuh; 5) untuk Interior dan
peralatan Rumah, Banyak sekali interior rumah, furniture macam kursi meja, dan
lemari, piring, sendok yang terbuat dari plastik hidrokarbon. Umumnya terbuat
dari hidrokarbon propilena, yaitu senyawa olefin.
Hidrokarbon
jenuh adalah hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom
karbon. Hidrokarbon jenuh adalah kelas yang paling sederhana dari hidrokarbon.
Mereka disebut jenuh karena setiap atom karbon mengikat sebanyak atom hidrogen
yang mungkin mereka dapat tampung. Dengan kata lain, atom karbon jenuh dengan
hidrogen. Contoh hidrokarbon jenuh adalah alkana. Hidrokarbon tak jenuh adalah
senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau tiga antar senyawa
karbonnya. Contohnya seperti senyawa alkena dan alkuna. Alkena memiliki ikatan
rangkap dua, dan alkuna memiliki ikatan rangkap tiga. Senyawa hidrokarbon tak
jenuh ini relatif lebih mudah mengalami reaksi dan perubahan struktur
senyawanya dibanding senyawa hidrokarbon jenuh.
Dengan mempelajari pembuatan senyawa
hidrokarbon dan alkana, kita dapat mengetahui apa definisi dari hidrokarbon dan
alkana, dan dapat mengetahui sifat-sifat bahan tersebut, serta mengetahui peranan senyawa tersebut
dalam kehidupan masyarakat. Dan juga dengan mempelajar pembuatan senyawa
hidrokarbon dan alkana kita dapat mengatahui bagaimana cara pembuatan senyawa
alkana tersebut.
1.2. Tujuan Pratikum
Tujuan pratikum Kimia Dasar dengan materi pembuatan senyawa alkana antara lain :
a.
Mahasiswa mampu dan mengerti cara
pembuatan hidrokarbon alifatis jenuh (alkana)
b.
Mahasiswa mengetahui sifat-sifat dari
bahan yang digunakan
c.
Mahasiswa mampu menuliskan reaksi
mekanisme
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Pengertian Alifatis Jenuh dan
Contohnya
Berdasarkan
susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan
besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik
adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan
bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi
menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh adalah
senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja.
Golongan ini dinamakan alkana. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik jenuh adalah
CH3- CH2- CH2- CH2- CH3.
2.2. Pengertian Alkana dan Contohnya
Alkana
adalah hidrokarbon yang paling sederhana dan paling tidak reaktif.
Meski begitu, secara komersial alkana sangat dibutuhkan karena alkana merupakan
senyawa yang terkandung dalam bensin dan pelumas. Ciri khas utama yang terdapat
pada alkana yang membedakannya dengan senyawa karbon-hidrogen lainnya adalah
alkana bersifat jenuh. Karena bersifat jenuh, maka senyawa alkana tidak
mengandung ikatan rangkap di antara atom karbonnya. Senyawa yang mempunyai
ikatan rangkap maka akan bersifat sangat reaktif. Energi yang terkandung dalam ikatan
karbon-karbon dan ikatan karbon-hidrogen dalam alkana cukup besar, dan ketika
alkana dibakar maka akan melepaskan panas yang besar, terutama dalam bentuk api
Alkana bukanlah senyawa yang sangat penting dalam ilmu kimia. Contoh senyawa
alkana adalah 2,3-dimetil heptana.
2.3.Manfaat
Alkana Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam
kehidupan sehari-hari ada banyak sekali manfaat alkana, diantaranya adalah
sebagai berikut : 1) Pelarut, Berbagai jenis hidrokarbon, seperti Petroleum
eter dan nafta, dugunakan sebagai pelarut dalam industri atau pencucian kering
(dry cleaning); 2) Sumber Hidrogen : Gas alam dan gas petroleum merupakan
sumber hidrogen dalam industri, misalnya industri amonia dan pupuk; 3) Bahan
baku untuk senyawa organik lain; 4) Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan
baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka
dan lain-lain; 5) Bahan Bakar : misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan
solar; 6) Pelumas, Pelumas adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap
molekulnya cukup besar, misalnya C18H38; 7) Bahan
baku industri, Berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karet
sintesis, minyak rambur dan obat gosok, dibuat dari minyak bumi dan gas alam.
Industri yang mengolah minyak bumi dan gas alam ini disebut industri petrokimia
(petroleum = minyak bumi).
III. BAHAN
DAN ALAT
3.1. Waktu dan Tempat
Pratikum Kimia Dasar dengan materi pembuatan senyawa alkana
dilaksanakan pada hari selasa, 25 april 2017 pada pukul 15.00 – 16.40 WIB.
Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian,
Universitas Palangka Raya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah
pipet kapiler, tabung reaksi, mortar stempel, bunsen, dan kapas. Bahan yang digunakan adalah
NaOH dan natrium benzoat.
3.3. Cara Kerja
Cara kerja
praktikum Kimia Dasar dengan materi pembuatan senyawa alkana adalah adalah
sebagai berikut :
3.3.1. Pembuatan senyawa alkana natrium benzoat dan
NaOH
1.
Menyiapkan alat
dan bahan
2.
Menggerus satu
sendok makan natrium benzoat dan satu sendok NaOH dalam mortar.
3.
Mengambil satu
sendok campuran tadi dan memasukannya kedalam tabung reaksi serta tutup dengan
kapas
4.
Memanaskan tabung
reaksi yang berisi bahan campuran sampai keluar gelembung
5.
Mengamati apakah
ada cairan lain dan bagaimana baunya.
3.3.2.
Pembuatan senyawa alkana natrium asetat dan NaOH
1.
Menyiapkan alat
dan bahan
2.
Menggerus satu
sendok makan natrium asetat dan satu sendok NaOH dalam mortar.
3.
Mengambil satu
sendok campuran tadi dan memasukannya kedalam tabung reaksi serta tutup dengan
kapas
4.
Memanaskan tabung reaksi
yang berisi bahan campuran sampai keluar gelembung
5.
Mengamati apakah
ada cairan lain dan bagaimana baunya.
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.Pembahasan
4.1.1.
Hasil pengamatan senyawa alkana natrium
benzoat dan NaOH
Bedasarkan tabel 1.
Mengenai Hasil pengamatan senyawa alkana natrium benzoat dan NaOH dapat kita
peroleh informasi bahwa pada saat pada saat percobaan pertama dimana natrium
benzoat sebanyak 2 gram ditambahkan
dengan NaOH sebanyak 2 gram, direaksikan selama 49 detik mengahasilkan larutan
yang bergelembung dan berwarna putih dan memiliki bau yang menyengat. pada
percobaan kedua dimana natrium benzoat sebanyak 3 gram ditambahkan dengan NaOH sebanyak 3 gram,
direaksikan selama 70 detik mengahasilkan larutan yang bergelembung dan
berwarna putih dan memiliki bau yang menyengat.
Dari hasil pengamatan pada Tabel 1.
Hasil pengamatan pembuatan senyawa alkana. Pada percobaan pertama dan kedua
senyawa Natrium Benzoat ditambahkan dengan NaOH setelah dipanaskan
terdapat cairan berwarna putih keruh dan terdapat gelembung yang banyak, berbau
seperti karet terbakar dan menyengat. Penyebab terjadinya cairan berwarna putih
keruh kecoklatan tersebut disebabkan senyawa natrium benzoat dan NaOH ketika
dipanaskan melebur dan berubah menjadi cairan sehingga berwarna putih keruh.
Pada reaksi tersebut terdapat gelembung yang banyak terjadinya gelembung
tersebut berasal dari senyawa padat yang mengandung H2O rendah,
sehingga ketika dipanaskan dengan api bunsen akan menghasilkan H2O
yang mengeluarkan gelembung. Bau menyengat seperti karet terbakar tersebut
disebabkan karena reaksi oksidasi atau pembakaran yang menghasilkan CO2,
sehingga menimbulkan bau seperti karet terbakar.
4.1.2.
Hasil pengamatan senyawa alkana natrium
asetat dan NaOH
Bedasarkan tabel 2.
Mengenai Hasil pengamatan senyawa alkana natrium asetat dan NaOH dapat kita
peroleh informasi bahwa pada saat pada saat percobaan pertama dimana natrium
asetat sebanyak 2 gram ditambahkan
dengan NaOH sebanyak 2 gram, direaksikan selama 53 detik mengahasilkan larutan
yang bergelembung dan berwarna putih dan memiliki bau yang menyengat. pada
percobaan kedua dimana natrium asetat sebanyak 3 gram ditambahkan dengan NaOH sebanyak 3 gram,
direaksikan selama 66 detik mengahasilkan larutan yang bergelembung dan
berwarna putih dan memiliki bau yang menyengat.
Dari
hasil pengamatan pada Tabel 2. Hasil pengamatan pembuatan senyawa alkana. Pada
percobaan pertama dan kedua senyawa Natrium asetat ditambahkan dengan
NaOH setelah dipanaskan terdapat cairan berwarna putih keruh dan terdapat
gelembung yang banyak, berbau seperti karet terbakar dan menyengat. Penyebab
terjadinya cairan berwarna putih keruh kecoklatan tersebut disebabkan senyawa
natrium asetat dan NaOH ketika dipanaskan melebur dan berubah menjadi cairan
sehingga berwarna putih keruh. Pada reaksi tersebut terdapat gelembung yang
banyak terjadinya gelembung tersebut berasal dari senyawa padat yang
mengandung H2O rendah, sehingga ketika dipanaskan dengan api bunsen
akan menghasilkan H2O yang mengeluarkan gelembung. Bau menyengat
seperti karet terbakar tersebut disebabkan karena reaksi oksidasi atau
pembakaran yang menghasilkan CO2, sehingga menimbulkan bau
seperti karet terbakar.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Alkana
merupakan golongan senyawa yang tergolong senyawa hidrokarbon jenuh dimana
semua ikatannya tunggal. Alkana disebut juga senyawa alifatik atau asiklis yang
artinya adalah senyawa rantai terbuka. Senyawa alkana dapat dibuat dengan
cara mereaksikan antara NaOH dengan Natrium Benzoat atau NaOH dengan
Natrium asetat kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dengan
menggunakan api bunsen.
Sifat-sifat
dari bahan antara lain NaOH yaitu NaOH merupakan basa kuat jika dilarutkan
dalam air. Jika terlalu lama dibiarkan terkontaminasi dengan udara, maka NaOH
akan lembab, mudah larut dalam air dan etanol. Natrium benzoat mudah larut
dalam air tetapi sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol
90%. Asam asetat merupakan senyawa organik dan merupakan larutan asam
lemah. Alkana bersifat non polar, semakin banyak atom C (rantainya makin panjang),
maka titik didih semakin tinggi.
Alkana termasuk senyawa alifatik dengan
kata lain alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan
tunggal. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2.persamaan
reaksi Natrium Benzoat dengan NaOH yatu: C6H5COONa +
NaOH Na2CO3 + C6H6 dan persamaan
reaksi Asam Asetat dengan NaOH yaitu: CH3COONa +
NaOH + Na2CO3 + CH4.
5.2.
Saran
setelah mengikuti
praktikum kimia dasar dengan materi pembuatan senyawa alkana ini saya berharap
praktikan dapat mengetahui cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh
(alkana) serta sifat-sifat bahan yang digunakan.. Untuk praktikum selanjutnya
saya berharap dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.
Comments
Post a Comment