LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN PERALATAN DAN BAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR

PENGENALAN PERALATAN DAN BAHAN





NAMA
NIM
KELOMPOK









JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2017



LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PENGENALAN PERALATAN DAN BAHAN










Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikan pada
                                      Hari          :……………….......
                                      Tanggal    :……………….......



















ASISTEM PRAKTIKUM



NAMA
NIM







I.         PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
laboratorium adalah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Dalam pengertian terbatas laboratorium adalah suatu ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan, tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya kebun (Retna. 2008).
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat dan perubahan dari suatu zat. Ilmu ini akan erat kaitannya dengan permasalahan-permasalahan sifat suatu unsur dan atom, bagaiaman pembentukan suatu senyawa, bagaimana atom berikatan satu sama lainnya, apa kegunaan dari suatu material, bagaimana reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena luasnya bahasan yang termasuk dalam ruang lingkup kimia, maka para ahli menyebut ilmu kimia sebagai "central science" atau pusat dari ilmu pengetahuan. Ilmu kimia merupakan dasar ilmu yang dapat menjembatani semua ilmu pengetahuan alam, seperti biologi, fisika, geologi bahkan astronomi.
Secara epistimologi bahasa, definisi dari ilmu kimia yang besal dari kata bahasa arab "alkemi" yang bermakna seni menyepuh logam dan mineral. Jadi ilmu kimia ini merupakan ilmu yang telah dikembangkan di daerah arab kuno jauh sebelum peradaban di eropa menjadi maju (Justiana. 2008).
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan bila beraktivitas didalam laboratorium, yaitu : 1) Membiasakan berdo'a sebelum dan sesudah bekerja di laboratorium; 2) Sebaiknya tidak dapat sendirian di laboratorium, minimal ada satu asisten atau laboran yang mengawasi; 3) Tidak diperkenankan bersendau gurau dan bermain-main dengan peralatan laboratorium serta bahan kimia; 4) Dilarang makan, minum, dan merokok di dalam laboratorium, serta makan dan minum menggunakan peralatan laboratorium; 5) Menjaga kebersihan dan kerapian tempat. Sebelum meninggalkan laboratorium meja dan alat harus dalam keadaan bersih; 6) Reaksi yang masih berlanjut harus selalu diawasi dan ditunggu sampai selesai; 7) Pengunjung ke laboratorium harus dibatasi dan harus didampingi oleh staf laboratorium dan bila perlu menggunakan alat-alat perlindungan diri seperti kaca mata, pelindung wajah dan tutup kepala; 8) Mengetahui letak dan posisi alat-alat penanganan kecelakaan, seperti eyewash station, shower safety, first aid, alat pemadam kebakaran, kotak P3K, dan lain-lain; 9) Melaporkan setiap terjadi kecelakaan kerja dan setiap terjadi gejala bahaya kepada staf laboratorium (Sri. 2008).

1.2. Tujuan Pratikum
       Tujuan pratikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Peralatan dan Bahan antara lain :
1.      Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentag alat-alat kimia dan cara pemakaiannya.

2.      Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan karakteristik bahan-bahan kimia.



II.     TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Penggolongan dan contoh peralatan
Alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum kimia dapt dikelompokan berdasarkan sifat-sifatnya, keadaanya (bentuknya), fungsi dan penggunaanya. Penggolongan alat-alat laboratorium kimia dibedakan menjadi 4 golongan yaitu; 1) Alat-alat ukur (neraca tenis, neraca analitik, oven, slide projektor, dan lain-lain); 2) Alat-alat gelas (erlenmeyer, labu ukur, gelas arloji, corong gelas, tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, pipet gondok dan buret,); 3) Alat pemanas (lampu bursen, dan cawan porselin); dan 4) Alat bantu (kaki tiga, satif, penjepit buret, krus porselin, rak tabung reaksi) (Hidayat. 2013).

2.2.  Karakteristik dan sifat-sifat bahan kimia

       Berdasarkan sifatnya bahan – bahan kimia dikelompokan menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu : 1) Mudah meledak (Explosive), Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3). Contoh lainnya adalah Asetilena dan amonium nitrat; 2) Pengoksidasi (Oxidizing), Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya. Contohnya adalah aseton dan asam sulfat; 3) Karsinogenik (Carcinogenic), Adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker. Contohnya adalah benzena dan asbes; 4) Mudah terbakar (Flammable), Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran.  Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan. Contohnya adalah etil eter dan propana; 5) Beracun (Toxic), Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat. Contohnya adalah merkuri dan klorin; 6) Korosif (Corrosive), Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia). Contohnya adalah asam asetat dan alumunium klorida; 7) Menyebabkan iritasi (Irritant), Adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Contohnya ialah amonia dan belerang dioksida. (Mustafa. 2007).


III.         BAHAN DAN ALAT

1.1.   Waktu dan Tempat
     Pratikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Peralatan dan Bahan dilaksanakan pada hari rabu, 29 maret 2017 pada pukul 16.30 – 17.40 WIB. Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian, Universitas Palangka Raya.

1.2.   Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah gelas arloji, timbangan analitik, labu ukur, pipet volume, pipet ukur, beaker glass, buret, erlenmayer, corong, crus porselin, mortar, gelas ukur, gondok, spatula, cawan krosibel, bunsen, tabung reaksi, rak tabung, kaki 3 dan stativ.
 Bahan yang digunakan adalah AgNO3, HCl, HSO4, NaOH, indikator PP, indikator MO, KMO4.

3.3. Cara Kerja
       Cara kerja praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Alat dan Bahan adalah sebagai berikut :
1.      Menyiapkan beberapa peralatan dan bahan kimia.
2.      Menggambar alat-alat tersebut.
3.      Menulis spesifikasi dan fungsinnya serta keterangan lainnya.

4.   Menulis informasi dalam label yang meliputi karakteristik, sifat dan lambang pada bahan kimia.

IV.         HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.   Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Alat-Alat








Tabel 2. Hasil Pengamatan Bahan - Bahan Kimia

4.1. Pembahasan
4.1.1.      Alat
4.1.1.1.Alat Ukur
Alat ukur terdiri dari : 1) Gelas Ukur,   merupakan salah satu alat kimia yang terbuat dari kaca yang digunakan untuk mengukur volume suatu zat. Gelas ukur berbentuk gelas tinggi; 2)  Pipet volume, adalah alat kimia yang terbuat dari  terbuat dari kaca. Pipet volume mempunyai skala di bagian sisinya, sehingga selain dapat digunakan untuk menggambil cairan kimia pipet ini juga dapat berfungsi untuk mengukur volume zat cair; 3). Buret, merupakan salah satu alat ukur yang tebuat dari kaca, alat ini digunakan untuk mengukur volume zat dan digunakan untuk proses titrasi; 4). Labu ukur, terbuat dari kaca yang memiliki betuk bagian atasnya lebih kecil dari pada bagian bawahnya. Labu ukur berfungsi sebagai tempat/wadah untuk mencampur larutan kimia dalam jumlah yang tertentu.

4.2.1.2. Alat Bantu
             Alat bantu terdiri dari : 1)  Pipet tetes, alat kimia yang terbuat dari kaca dan mempunyai karet dibagian ujungnya yang berfungsi sebagai penghisap, Pipet tetes digunakan untuk mengambil larutan kimia dalam jumlah yang sedikit; 2) Pipet gondok alat alat kimia yang terbuat dari kaca gelas, bentuknya mirip seperti pipet tetes hanya saja dibagian tengahnya membesar ujungnya meruncing, serta ukurannya yang lebih besar. Alat ini digunakan untuk mengambil cairan kimia dalam jumlah banyak;  3) Corong, adalah alat kimia yang terbuat dari kaca yang digunakan untuk memudahkan kita dalam memasukan atau memidahkan larutan dari suatu tempat ke tempat yang lain; 4) Rak tabung reaksi, terbuat dari kayu yang memiliki lubang – lubang seukuran tabung reaksi pada bagian atasnya. alat digunakan untuk menyimpan tabung reaksi, Mortar dan cruz porselin, Terbuat dari porselen, atau bisa juga terbuat dari keramik. Digunakan untuk menghaluskan bahan kimia yang masih kasar; 5) Statif, merupakan alat kimia yang tergolong kedalam alat bantu dan terbuat dari besi. Alat ini digunakan untuk menjepit buret.

4.1.1.2.Alat Pemanas
Alat pemanas terdiri dari : 1) kaki, alat ini terbuat dari besi, biasanya digunakan sebagai penyannga dalam proses pembakaran; 2) cawan kresibel, terbuat dari besi biasannya digunakan sebagai wadah tempat meletakan bahan kimia untuk dipanasan kedalam oven; 3) bunses, terbuat dari kaca dan pada bagian dalam diisi spiritus sebagai bahan bakar, alat ini digunakan sebagai sumber panas dalam melakukan pemanasan bahan kimia.

4.1.1.3.Alat Gelas

Alat gelas terdiri dari : 1) Gelas arloji, terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator; 2) Erlenmeyer, terbuat dari kaca dan digunakan sebagai tempat zat untuk proses titrasi; 3) Tabung Reaksi, alat ini terbuat dari kaca, digunakan untuk mereaksikan larutan zat kimia.


4.2.2.      Bahan
            Bahan kimia terdiri dari : 1) AgNO3, bahan ini biasa di sebut dengan perak nitrat, bentuknya berupa butiran dan memiliki sifat mudah terbakar dan korosif ; 2) HCL, bahan ini biasa disebut dengan asam klorida, bentuknya berupa cairan dan bersifat korosif ; 3) H2SO4,  bahan ini biasa di sebut dengan asam sulfat, bentuknya berupa cairan dan bahan ini bersifat korosif   ; 4) NaOH, bahan ini biasa disebut dengan natrium klorida, bentuknya berupa butiran dan bersifat korosif  ; 5) Indikator PP, bahan ini berbentuk serbuk dan bersifat netral. Bahan ini sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam dan basa ; 6) indikator MO, bahan ini berbentuk serbuk dan bersifat netral. Bahan ini sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam dan basa ; 7) KMnO4, bahan ini biasa disebut dengan kalium permanganat, bentuknya berupa serbuk dan bersifat korosif.


V.          PENUTUP

5.1.  Kesimpulan
Untuk menunjang kegiatan praktikum atau eksperimen dilaboratorium dibutuhkan peralatan khusus yang didesain untuk keperluan di laboratorium. Didalam laboratorium kimia terdapat berbagai jenis alat kimia yang memiliki fungsi yang beragam, contohnya erlenmeyer yang digunakan untuk mengukur volume larutan, corong yang digunakan untuk memasukan zat cair kedalam wadah, gelas ukur yang digunakan untuk mengukur zat cair dengan ketelian tinggi, tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan larutan, bunsen yang digunakan untuk memanaskan  zat, dan masih banyak lagi jenis-alat kimia yang lainnya.
Bahan–bahan kimia yang beragam memiliki karakteristik dan sifat-sifat yang berbeda satu sama lainnya. Secara umum ada tujuh sifat yang dimiliki oleh bahan kimia yaitu Mudah meledak (Explosive), Pengoksidasi (Oxidizing), Karsinogenik (Carcinogenic), Mudah terbakar (Flammable), Beracun (Toxic), Korosif (Corrosive), dan dapat Menyebabkan iritasi (Irritant).

5.2.  Saran
setelah mengikuti praktikum kimia dasar dengan materi pengenalan peralatan dan bahan, saya berharap mahasiswa dapat mengenali berbagai jenis alat dan bahan kimia serta mampu menjelaskan tentang fungsi dan cara mengggunakan alat kimia, dan juga dapat menjelaskan tentang berbagai karakteristik bahan kimia. Untuk praktikum selanjutnya saya berharap dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

Comments

Popular posts from this blog

contoh laporan praktikum biologi umum pengamatan sel

Laporan Praktikum Biologi Umum Pengenalan Mikroskop

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN LARUTAN SEDERHANA